BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Agama
adalah juga fenomena sosial. Agama juga tak hanya ritual, menyangkut
hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhannya belaka, tapi juga
fenomena di luar kategori pengetahuan akademis. Sebagian manusia
mempercayai agama, namun tidak pernah melakukan ritual. Yang lain
mengaku tidak beragama, namun percaya sepenuhnya terhadap Tuhannya. Di
luar itu semua, kita sering menyaksikan, dalam kondisi tertentu
--semisal kesulitan hidup atau tertimpa musibah-- manusia cenderung
berlari kepada agama. Sebaliknya, pada saat dirinya hidup dalam kondisi
normal, mereka seringkali tidak peduli terhadap agama, bahkan
mengingkari eksistensi Tuhannya.
Sebagai
gejala psikologi, agama rupanya cukup memberi pengertian tentang perlu
atau tidaknya manusia beragama. Bahkan bila dicermati lebih jauh, ketika
agama betul-betul tak sanggup lagi memberi pedoman bagi masa depan
kehidupan manusia, kita bisa saja terinspirasi untuk menciptakan agama
baru, atau setidaknya melakukan berbagai eksperimen baru sebagai jalan
keluar dari berbagai problem yang menghimpit kehidupan.
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian psikologi, agama dan psikologi agama ?
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN PSIKOLOGI AGAMA
A. PENGERTIAN PSIKOLOGI
1. Psikologi berasal dari perkataan yunani psyce yang artinya jiwa, dan logos yang artinya ilmu. Jadi secara etimologi
psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya maupun latar belakangnya ( ilmu jiwa ).
2. Secara
umum, psikologi diartikan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia
atau ilmu yang mempelajari gejala-gejala jiwa manusia.
3. Menurut Dr. Singgih Dirgagunarsa
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia.
4. Menurut plato dan Aristoteles
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari teentang hakekat jiwa serta prosesnya sampai akhir.
5. Menurut Clifford T. Morgan
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dan hewan.
6. Menurut H. Sumardi, MSI
Psikologi
adalah ilmu yang meneliti dan mempelajari sikap serta tingkah laku
manusia sebagai gambaran dari gejala jiwa yang berada di belakangnya.
7. Menurut Ricard H. Thouless
Psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku pengalaman manusia.
8. Menurut Jalaluddin
Psikologi adalah imu yang mempalajari gejala jiwa manusia yanng normal, dewasa, dan beradab.
B. PENGERTIAN AGAMA
Agama sebagai bentuk keyakinan, memang sulit diukur secara
tepat dan rinci. Banyak para ahli yang berpendapat tentang arti agama,
diantaranya :
1. Menurut Harun Nassution, arti agama berdasarkan asal kata, yaitu al-din, religi ( relege, religare ) dan agama. Dalam bahasa semit al-Din berarti undang-undang atau hukum. Dalam bahasa Arab, Agama ( Ad-din ) artinya hukum, ikatan, dan peraturan. Dalam bahasa latin kata religi ( relege ) berarti mengumpulkan dan membaca ;yang kemudian menjadi kata religare yang berarti mengikat.
2. Agama
adalah ikatan yang harus dipegang dan dipenuhi manusia. Ikatan adalah
kekuatan yang lebih tinggi dari manusia yang tidak dapat ditangkap
keduanya, namun mampu mewarnai kehidupan.
3. Menurut
Harun Nassution, Agama harus mempunyai 4 aspek yaitu : (1). Kekuatan
gaib (2). Keyakinan terhadap kekuatan gaib (3). Respon (4). Paham adanya
yang kudus.
4. Menurut
Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada Tuhan
atau Dewa- Dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan (
keyakinan tentang dunia lain ). Ia mendefinisikan agama adalah sikap
/cara penyesuaian diri terhadap dunia yang mencangkup acuan yang
menunjukkan ingkungan lebih luas daripada dunia fiisik yang terikat
ruang dan waktu---the spatio-temporal physical world ( dunia spiritual
).
Agama adalah pengalaman dunia dalam seseorang tentang keTuhanan disertai keimanan dan peribadatan
Jadi
agama pertama-tama harus dipandang sebagai pengalaman dunia dalam
individu yang mengsugestit esensi pengalaman semacam kesufian, karena
kata Tuhan berarti sesuatu yang dirasakan sebagai supernatural,
supersensible atau kekuatan diatas manusia. Hal ini lebih bersifat
personal/pribadi yang merupakan proses psikologis seseorang
Yang
kedua adalah adanya keimanan, yang sebenarnya intrinsik ada pada
pengalaman dunia dalam seseorang. Kemudian efek dari adanya keimanan dan
pengalaman dunia yaitu peribadatan.
C. PENGERTIAN PSIKOLOGI AGAMA
1. Menurut
Robert Thouless, Psikologi agama adalah cabang dari psikologi yang
bertujuan mengembangkan pemahaman terhadap perilaku keagamaan dengan
mengaplikasikan prinsip-prinsip psikologi yang dipungut dari kajian
terhadap perilaku bukan keagamaan.
2. Menurut
Prof. Dr. Zakiah Daradjat, psikologi agama meneliti dan menelaah
kehidupan beragama pada seseorang dan mempelajari berapa besar pengaruh
keyakinan agama itu dalam sikap dan tingkah laku serta keadaan hidup
pada umumnya. Selain ittu juga mempelajaripertumbuhan dan perkembangan
jiwa agma pada seseorang, serta faktor-faktor yang mempengaruhi
keyakinan tersebut.
3. Psikologi
agama merupakan cabang psikologi yang meneliti dan mempelajari tingkah
laku mannusia dalam hubungan dengan pengaruh keyakinan terhadap agama
yang dianutnya serta dalam kaitannya dengan perkembangan usia
masing-masing.
Psikologi agama
merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-masalah
kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama, dengan
demikian psikologi agama mencakup 2 bidang kajian yang sama sekali
berlainan , sehingga ia berbeda dari cabang psikologi lainnya.
Psikologi
agama tidak berhak membuktikan benar tidaknya suatu agama, karena ilmu
pengetahuan tidak mempunyai tehnik untuk mendemonstrasikan hal-hal yang
seperti itu baik sekarang atau masa depan, Ilmu pengetahuan tidak mampu
membuktikan ketidak-adaan Tuhan, karena tidak ada tehnik empiris untuk
membuktikan adanya gejala yang tidak empiris, tetapi sesuatu yang tidak
dapat dibuktikan secara empiris bukanlah berarti tidak ada jiwa.
Psikologi agama adalah Ilmu yang meneliti pengaruh agama terhadap sikap dan tingkah laku seseorang. Yang dimaksud dengan sikap dan tingkah laku adalah mekanisme yang bekerja dalam
diri seseorang (tata cara berpikir, bersikap, berkreasi dan bertingkah
laku) yang tidak dapat dipisahkan dari keyakinannya, karena keyakinan
itu masuk dalam konstruksi kepribadiannya.
BAB III
KESIMPULAN
Psikologi berasal dari perkataan yunani psyce yang artinya jiwa, dan logos
yang artinya ilmu. Jadi secara etimologi psikologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya
maupun latar belakangnya ( ilmu jiwa ).
Agama adalah pengalaman dunia dalam seseorang tentang keTuhanan disertai keimanan dan peribadatan
Jadi
agama pertama-tama harus dipandang sebagai pengalaman dunia dalam
individu yang mengsugestit esensi pengalaman semacam kesufian, karena
kata Tuhan berarti sesuatu yang dirasakan sebagai supernatural,
supersensible atau kekuatan diatas manusia. Hal ini lebih bersifat
personal/pribadi yang merupakan proses psikologis seseorang
Psikologi agama
merupakan bagian dari psikologi yang mempelajari masalah-masalah
kejiwaan yang ada sangkut pautnya dengan keyakinan beragama, dengan
demikian psikologi agama mencakup 2 bidang kajian yang sama sekali
berlainan , sehingga ia berbeda dari cabang psikologi lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
www.http://Pengertian Psikologi pendidikan// diakses pada tanggal 28 maret 2012.
www.http:// Psikologi Agama// diakses pada tanggal 28 maret 2012.