1. Pengertian metodologi
- Yang dimaksud dengan metode pendidikan adalah semua cara yang digunakan dalam upaya mendidik, kata metode diartikan secara luas, karena mengajar adalah salah satu untuk upaya mendidik, maka metode yang dimaksud di sini mencakup juga metode mengajar. Metode mengajar di sini lebih banyak dibahas oleh para ahli, sebab metode mengajar lebih jelas, lebih tegas, objektif, bahkan universal. Sedangkan metode mendidik selain mengajar lebih subjektif, kurang jelas, kurang tegas, lebih bersifat seni daripada sains.
(Ilmu Pendidikan dalam Perspektif
Islam, hal 131 Prof. H. M. Arifin. M.E.D. PT Remaja Rosda Karya)
- Metode di sini diartikan sebagai cara. Lebih lengkapnya metode ialah upaya yang digunakan untuk mengungkapkan pengertian "cara yang paling tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu". Jadi urutan kerja dalam suatu metode harus diperhitungkan benar-benar secara ilmiah. Karena itulah suatu metode selalu merupakan hasil eksperimen suatu konsep yang dieksperimenkan haruslah telah lulus teori, dengan kata lain suatu konsep yang telah diterima secara teoritis yang boleh di eksperimenkan.
Kata cepat dan tepat inilah yang sering
diungkapkan dalam ungkapan efektif dan efisien. Pengajaran yang efektif
artinya pelajaran yang dapat dipahami
murid, secara sempurna. Dalam ilmu pendidikan sering juga dikatakan bahwa
pengajaran yang tepat adalah pengajaran yang berfungsi pada murid
"berfungsi" artinya menjadi milik murid-murid, pengajaran itu
membentuk dan mempengaruhi pribadinya. Adapun pengajaran yang cepat ialah
pengajaran yang tidak memerlukan waktu yang lama, tetapi sering menimbulkan masalah,
(Metodologi Pengajaran Agama Islam,
hal. 9-10 1995 PT. Remaja Rosda Karya)
- Metodologi berasal dari bahasa Tunani yaitu metodos, beratrti cara atau jalan, dan logos yang berarti ilmu. Jadi dari kedua suku kata itu metodologi berarti ilmu tentang jalan atau cara.
Untuk memudahkan pemahaman tentang
metodologi, terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian metode. Metode adalah
kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan demi mencapai-
tujuan yang ditentukan atau lebih lengkap metode adalah urutan kerja yang
sistematis, terencana, dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Jadi metodologi adalah cara-cara yang digunakan
manusia untuk mencapai pengetahuan yang realita atau kebenaran.
(Hasan langgulung, 1992. hal 348)
Metodologi dapat dipahami sebagai filsafat
ilmu pengetahuan. Filsafat ilmu pengetahuan yang dimaksud ini menguraikan
metode ilmiah sesuai dengan hakikat pengertian manusia dapat ditentukan
kategori-kategori umum yang hakiki bagai
segala pengertian, jadi berlaku juga untuk semua ilmu
( A.H. Baker,. tt.;3) (Repormulasi
Pendidikan Islam, hal 138.2007. Prof. Dr. Armal Arief.M.A)
- Metodologi pendidikan adalah suatu ilmu pengetahuan tentang metode yang dipergunakan dalam pekerjaan mendidik. Asal kata "metode" mengandung pengertian suatu jalan yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Metode berasal Dari dua kata yaitu Meta dan Hodos, meta berati melalui dan Hodos berarti jalan atau cara, bila ditambah dengan Logi sehingga menjadi metodologi berarti ilmu pengetahuan tentang jalan atau cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan, Karena kata logi yang berasal dari bahasa Greek (Yunanai) Logos berarti akal atau ilmu
Hampir semua ilmu pengetahuan mempunyai
metodologi tersendiri ilmu pendidikan sebagai salah satu disiplin ilmu juga
memiliki metodologi, yaitu metodologi pendidikan. Pelaksanaannya berbeda dalam
ruang lingkup proses pendidikan yang berada di dalam suatu system dan struktur
kelembagaan yang diciptakan untuk mencapai tujuan pendidikan islam dan untuk
menunjang keberhasilan ilmu pendidikan, metodologi pendidikan harus sejalan dengan
substansi dan tujuan ilmu pengetahuan induknya.
(Ilmu Pendidikan Islam, hal 65.
Priof A.M. Arifin, 2008. PT. Bumi Aksara)
Jadi kesimpulan menurut kelompok kami
metodologi adalah cara-cara yang digunakan dalam upaya mendidik untuk mencapai
pengetahuan tentang realita atau kebenaran dengan tepat dan cepat dalam
melakukan sesuatu.
2. Asas Pendidikan Islam
Suatu pemrinsip yang dapat diartikan
sesuatu yang bersifat asasi yang harus ada pada bangunan mengenai sesuatu
termasuk bangunan metode pengajaran, atau sesuatu, kebenaran yang menjadi pokok
dasar atau tumpuan berpikir (berpendapat)
Asas terpenting di antaranya.
1) Prinsip atau asasi kesesuaian dengan
psikologi perkembangan jiwa.
2) Prinsip kesesuaian dengan bakat dan
kecenderungan
3) Prinsip kesesuaian dengan bidang ilmu yang
akan diajarkan
4) Pemrinsip kesesuaian dengan lingkungan di
mana ilmu tersebut akan disampaikan.
5) Prinsip kesesuaian d3engan tujuan dan
cita-cita pendidikan yang akan dilaksanakan.
6) Prinsip kesesuaian dengan sarana dan
prasarana pengajaran yang tersedia
7) Prinsip kesesuaian dengan tingkat
kecenderungan peserta pendidik
8) Prinsip kesesuaian dengan kebutuhan
masyarakat terhadap ilmu yang akan diajarkan.
Dengan memperhatikan asas asa ini maka pengajaran
akan berlangsung secara efektif, efisien, dan menggairahkan dan menyenangkan
anak didik.
(Manajemen Pendidikan. Hal. 270, 2007.
Prenada media Grup)
Berikut ini juga dijelaskan
prinsip-prinsip metodologis yang dijadikan landasan atau asas psikologi dalam
memperlancar proses pendidikan islam:
a. Prinsip memberikan suasana kegembiraan
b. Prinsip memberikan layanan dan satuan
lemah lembut
c. Prinsip kebermaknaan bagi anak didik
d. Prinsip prasaran
e. Prinsip komunitas terbuka
f. Prinsip pemberian pengetahuan yang baru
g. Prinsip memberikan model prilaku baik
h. Prinsip Praktek (pengamatan) secara aktif
3. Faktor-faktor
Pendidikan islam sejak dahulu telah
menaruh perhatian tentang metode mendidik dan mengajarkan agama berdasarkan
faktor-faktor sebagai berikut :
1) kemampuan psikologis dalam menerima dan
menghayati serta mengamalkan ajaran agama sesuai dengan usia, bakat, dan
lingkungan hidupnya.
2) Kemampuan pendidikan sendiri yang harus
siap baik dalam ilmu pengetahuan yang akan diajarkan maupun sikap mental serta
keguruannya dalam waktu melaksanakan tugas pendidikan benar-benar mantap dan keyakinan.
Ibnnu Adnun pernah menasihatkan bahwa
mengajar itu memerlukan kepada pengertian, pengalaman, dan kehalusan hati. Ibnu
jama'ah juga menasihatkan agar guru jangan mengajar pada waktu lapar, haus,
sedih,, marah atau tidak tenang pikirannya atau dalam guncangan hati (batin)
3) Tujuan pendidikan harus dipegang sebagai
pengarah dalam menggunakan metode, karena metode apapun hanya berfungsi sebagai
alat untuk mencapai tujuan. Biasa juga metode itu bersifat pelyvalent (banyak
guna) tidak monovalent (satu guna) saja, yang bertanggung pada tujan yang
hendak dicapai. Oleh karena itu pendidikan muslim perlu memenuhi pandangan
hidup islam karena ia bertugas mentransformasikan nilai-nilai agama islam
kedalam pribadi anak didik
(Ilmu Pendidikan Islam, 79, 2008,
PT Bumi Aksara)
Selain itu ada faktor-faktor yang
menyebutkan bahwa ilmu modern (harus ditinjau kembali agar esensi yang dapat
diserap oleh intelek .dapat mengoordinasikan segala cabang ilmu, sehingga
ilmu-ilmu itu tidak mengakibatkan bencana, dan agar tiap cabang ilmu tidak
dianggap sebagai ilmu yang paling penting. Kegagalan ilmu modern, antara lain
terletak dalam mempelajari tingkah laku manusia, oleh sebab itu sungguh tepat
dan masuk akal bila mulai sekarang disusun ilmu yang merujuk kepada islam.
(Reformasi Pendidikan Islam , 149, 2007,
Prof. DR. Armai Arif, M.N, Ciputat Press Gorup)
4) Bentuk/jenis-jenis
Dari literatur pendidikan barat dapat
diketahui banyak metode mengajar seperti metode mengajar, tanya jawab, diskusi,
sosiodrama, dan bermain peran. Pemberian tugas dan resitasi. Metode-metode
mengajar ini disebut metode umum. Disebut metode umum karena metode tersebut
digunakan untuk mengajar pada umumnya. Metode-metode mengajar yang dikembangkan
di Barat dapat saja digunakan untuk memperkaya teori tentang metode pendidikan
islam. Tetapi metode yang digunakan haruslah sesuai tentang bagaimana merancang
jalan pengajaran yaitu urutan langkah mengajar, sebagai berikut:
1. Oleh Pengajaran yang hendak dicapai pada
jam pelajaran itu.
2. Oleh kemampuan gur.
3. Oleh keadaan alat yang tersedia.
4. Oleh jumlah murid.
Karena
ditegaskan bahwa pengajaran agama islam terbuka untuk menerima berbagai
pembaruan dalam pengajaran, dan luasnya pembaruan itu hampir tidak terbatas.
Menurut
para ahli pendidikan, paling kurang terdapat 11 jenis metode dalam ilmu
pendidikan yaitu:
1. Metode ceramah
2. Metode tanya jawab
3. Metode demonstrasi
4. Metode karya wisata
5. Metode penugasan
6. Metode pemecahan masalah
7. Metode diskusi
8. Metode simulasi
9. Metode eksperimen
10. Metode penemuan
11. Metode proyek
(Manajemen Pendidikan, 271, 2008, penada
Metode Group)
Selain itu terdapat pula metode-metode:
-
Metode
mendidik secara kelompok disebut Metode Mutual Education.
-
Metode
pendidikan dengan menggunakan cara instruksional.
-
Metode
mendidik dengan bercerita
-
Metode
bimbingan dan penyuluhan
-
Metode
mendidik adalah pemberian contoh dan teladan
-
Metode
diskusi
-
Metode
tanya jawab
-
Metode
pemberian perumpamaan atau metode imtisal
-
Metode
targhib dan tarhib
-
Metode
taubat atau diampuni.
(Ilmu Pendidikan Islam, 71-78, Prof. H.M
Arifi, 2008, PT. Bumu Aksara)
Metode pembinaan rasa beragam menurut
al-Nabawi, dalam pendidikan islam untuk menanamkan rasa iman.
1. Metode linear (percakapan) Qur’ani dan
Nabawi
2. Metode kisah Qur’ani dan Nabawi
3. Metode amtsa/perumpamaan
4. Metode teladan
5. Metode Pembiasaan
6. Metode Ibrah dan Ma’uziah
5) Teknik Penerapan
Hubungan dengan penerapan metode pendidikan
yang dilakukan para pendidik muslim maka implikasi yang perlu diperhatikan
adalah menyangkut pengungkapan psikologis, sebagai berikut:
1. Kesadaran pendidik sendiri tentang
keagamaannya selaku orang yang berpribadi muslim.
2. Mampu menghubungkan pandangan metafisiknya
dengan mata-mata pelajaran yang saling berhubungan.
3. Mampu menghubungkan semua disiplin ilmu
pengetahuan dalam situasi interelasi.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, 2008, Ilmu Pendidikan Islam, PT.
Bumu Aksara,Jakarta)
Arif, Armai, M.N, Reformasi Pendidikan Islam,
2007, Press Gorup, Ciputat
Hamdan, Manajemen Pendidikan. 2007. Prenada
media Grup,Jakarta.
Arifin. M.E.D. Ilmu Pendidikan dalam
Perspektif Islam, PT Remaja Rosda
Karya, Jakarta