Sabtu, 14 Maret 2015

Metode Penyelidikan dalam Psikologi


Beberapa Metode penyelidikan dalam psikologi

A.    Metode Observasi

Dalam rangka mencari data dengan menggunakan teknik observasi ini dapat direalisir dengan dua macam teknik, yaitu introspeksi dan ekstrospeksi. Berikut dikemukakan secara singkat satu demi satu dari teknik ini.

1)      Observasi dengan jalan introspeksi
Melalui introspeksi, observasi memperoleh data tentang jiwa dan kepribadian manusia dari laporan diri yang diamati. Laporan diri yang diamati itu didasarkan pada kesan-kesan dan aktivitas-aktivitas serta modus kejiwaan yang telah diamati/dialami. Dalam rangka mempelajari psikologi, introspeksi dengan sengaja dilakukan terus menerus terhadap gejala, proses dan aktivitas kejiwaannya sendiri yang kemudian kesan-kesannya dilaporkan kepada observasinya.

            Introspeksi akan lebih efektif apabila dilakukan oleh orang-orang yang ahli di bidang ilmu jiwa. Dengan keahliannya maka mereka mampu mempelajari proses-proses kejiwaan dalam diri sendiri karena mereka mengetahui persis apa yang perlu diamati, bagaimana mengamati serta apa yang harus mereka rekam dan sampaikan dari hasil pengamatan itu.
            Introspeksi adalah suatu prose kejiwaan yang melalui tahap-tahap aktivitas tertentu. Ketika seseorang mempelajari dari ingatan atau proses menginget pada dirinya, berarti ia melaksanakan tugas mengingat.
            Introspeksi yang diikuti dengan retrospeksi yang dilakukan secara cermat dan objektif dapat menjadi sumber pengetahuan jiwa yang baik. Lebih dari itu, hasil introspeksi yang baik dapat menjadi dasar pengetahuan yang penting, dalam rangka ektrospeksi.

2)      Observasi dengan jalan ektrospeksi
Dengan  jalan observasi yang memakai teknik ektrospeksi, orang malakukan pengamatan terhadap gejala jiwa yang nampak pada tingkah laku orang lain. Melalui ektrospeksi orang yang mempelajari dengan sengaja segala aktivitas-aktivitas serta peristiwa kejiwaan dengan mengamati secara langsung mimik,pantomimik dan perbuatan orang lain. Pengamatan dan analisis terhadap bahan-bahan psikologi yang nampak pada orang lain itu didasarkan pada hasil introspeksi dan ektrospeksi.
            Suatu kenyataan yang perlu dimengerti yaitu belum tentu peristiwa-peristiwa kejiwaan yang sama pada diri orang lain diakibatkan oleh sebab atau kondisi yang sama pula. Sebagai contoh :
            Si susi menangis, si aminah juga menangis. Peristiwa menangisnya Susi dan Aminah ternyata tidak diakibatkan oleh penyebab yang sama. Susi menangis karena sedih ditinggalkan oleh kekasihnya, sedangkan Aminah menangis karena testingnya untuk menjadi dosen di Universitas Palangkaraya lulus.
            Sebaliknya, dari kenyataan diatas dapat ditemukan suatu peristiwa dimana penyebab yang sama belum tentu memberi akibat yang sama pada tingkah laku.
            Peristiwa-peristiwa yang digambarkan di atas cukup memberikan ilustrasi, bahwa dalam menarik kesimpulan-kesimpulan terhadap objek-objek psokologi, baik melalui introspeksi maupun ektrospeksi memerlukan pertimbangan yang cukup jeli.

B. Metode Pengumpulan
           
Metode untuk memperoleh pernyataan-pernyataan lisan yaitu berupa daftar pertanyaan-pertanyaan, wawancara, yang kemudian penerapannya dengan teknik wawancara atau interview. Sarana lain untuk memperoleh pernyataan-parnyataan tertulis adalah berupa daftar pertanyaan dan alternative  jawabannya yang kemudian disebut dengan teknik angket. Sarana lain lagi untuk memperoleh pernyataan-pernyataan tertulis adalah berupa daftar riwayat hidup dan otobiografi.

1)   Wawancara atau interview
            Teknik wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data psikologi yang dilaksanakan dengan jalan mengadakan atau bertanya jawab secara tatap muka dan lisan. Yang diperoleh melalui teknik ini adalah pernyataan-pernyataan lisan mengenai kesan-kesan umum dari peristiwa-peristiwa kejiwaan individu.
            Dalam interview ini orang yang melakukan interview disebut interviwer, sedangkan orang yang di interview disebut interviewee. Untuk memudahkan pekerjaan interviewer maka ia biasanya menyiapkan suatu daftar pertanyaan untuk wawancara.

2)  Angket
            Angket yang sering disebut kuesioner ialah teknik mempelajari objek psikologi denagn sejumlah pertanyaan beserta berbagai alternative jawaban atas tiap pertanyaan itu dalam bentuknya yang tertulis. Angket dapat diberikan kepada subjek yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila angket lansung diberikan kepada subjek, maka angket tak langsung diberikan kepaada orang lain untuk di isi oleh orang lain itu yang diharapkan dapat memberikan data tentang subjek yang diselidiki. Angket tak langsung biasanya untuk menyelidiki subjek yang belum bias membaca dan menulis atau yang masih terlalu muda seperti misalnya anak-anak.

3)      Biografi dan Otobiografi
            Peristiwa-peristiwa kejiwaan dalam diri seseorang dapat pula dipelajari melalui daftar riwayat hidup orang lain. Ada datar riwayat hidup yang terhimpun dalam buku harian dirinya sendiri yang ditulis oleh orang yang bersangkutan sendiri disebut “Otobiografi”. Ada pula riwayat hidup seseorang yang tersusun dalam sebuah buku yang ditulis oleh orang lain yang disebut “Biografi”.
            Dengan membaca otobiografi atau biografi, para ahli psikologi dapat mempelajari kehidupan kejiwaan seseorang dengan jalan membandingkan peristiwa-peristiwa empiris yang merupakan bahan-bahan psikologi tanpa berhadapn dengan orang-orang itu sendiri. Secara bersama-sama bahan-bahan psikologi dapat dikumpulkan sebanyak mungkain dalam waktu singkat.

C.  Metode Eksperimentasi

Metode eksperimen merupakan metode mempelajari objek-objek psikologi dengan jalan menimbulkan dengan sengaja peristiwa dan aktifitas kejiwaan pada makhluk tertentu. Melalui eksperimentasi, para ahli psikologi dapat memperoleh penjelasan tentang jiwa manusia secara terinci dan objektif. Mengenai eksperimentasi ini dapat kita kenal dua macam teknik, yakni eksperimen dan tes.

1)  Eksperimen
            Suatu eksperimen adalah suatu pengarahan yang dimungkinkan dengan sengaja, pengamatan dalam keadaan khusus dimana peristiwa yang akan dipelajari disederhanakan sedemikian rupa sehingga subjek yang menyelidiki dapat mengontrol atau menguasai situasinya. Metode ini timbul karena observasi secara natural mempunyai kelemahan tertentu dimana bila seorang ingin menyelidiki suatu gejala harus menanti dengan sabar sampai gejala itu timbul atau terjadi dengan sendirinya.
Dalam pelaksanaan eksperimen, kesimpulan yang diambil dari eksperimen ini harus memperhatikan syarat-syarat tertentu agar kesimpulan yang diambil tidak keliru, diantaranya harus ada dua kelompok yaitu kelompok pengontrol dan kelompok yang dicoba.
Membandingkan gejala yang terjadi antara kelompok pengontrol yang berada pada situasi yang wajar dengan gejala yang terjadi pada kelompok yang dicoba merupakan tugas utama bagi eksperimen. 
            Eksperimen psikologi biasanya dilaksanakan di tempat tertentu, misalnya di ruang laboratorium. Laboratorium ini di siapkan sedemikian rupa sehingga eksperimen berjalan dengan  baik tanpa gangguan-gangguan yang merusak kemurnian pengaruh manipulasi pada subjek yang diteliti.

2)      Test
Mempelajari psikologi dapat dilakukan dengan jalan mengadakan tes. Tes adalah suatu teknik pengukuran tingkah laku dengan menggunakan alat ukur, baik berupa daftar pertanyaan tes maupun sejumlah alat dan bahan manipulasi.
Mengenai tes psikologi ini dapat dibedakan atas:
Ø  Tes kejiwaan (“psycho test”) yaitu tes untuk menggali informasi tentang keadaan dan kapasitas jiwa manusia melalui kegiatan Tanya jawab lisan dan tatap muka antara pemberi tes (tester) dan penerima tes (testee). Tes kejiwaan semacam ini sering dibarengi dengan tes bakat (“amtitude test”), tes minat (“atitude test”) dan tes intelegensi.
Ø  Tes percobaan ; yaitu tes untuk mempelajari reaksi-reaksi tingkah laku terhadap suatu stimuli, misalnya tes percobaan terhadap anak kecil yang dihadapkan dengan seekor tikus didalam ruangan tertentu untuk mempelajari rasa takut atau reaksi tingkah laku si anak. Karena tes percobaan semacam ini menggunakan manipulasi terhadap subjek penelitian maka orang sering menyebutkannya sebagai eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA

Soemanto,wasty. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta. PT.Bina Aksara.
Patty,F. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Malang. Usaha Nasional.