Beberapa Metode penyelidikan dalam psikologi
A. Metode Observasi
Dalam
rangka mencari data dengan menggunakan teknik observasi ini dapat
direalisir dengan dua macam teknik, yaitu introspeksi dan ekstrospeksi.
Berikut dikemukakan secara singkat satu demi satu dari teknik ini.
1) Observasi dengan jalan introspeksi
Melalui
introspeksi, observasi memperoleh data tentang jiwa dan kepribadian
manusia dari laporan diri yang diamati. Laporan diri yang diamati itu
didasarkan pada kesan-kesan dan aktivitas-aktivitas serta modus kejiwaan
yang telah diamati/dialami. Dalam rangka mempelajari psikologi,
introspeksi dengan sengaja dilakukan terus menerus terhadap gejala,
proses dan aktivitas kejiwaannya sendiri yang kemudian kesan-kesannya
dilaporkan kepada observasinya.
Introspeksi
akan lebih efektif apabila dilakukan oleh orang-orang yang ahli di
bidang ilmu jiwa. Dengan keahliannya maka mereka mampu mempelajari
proses-proses kejiwaan dalam diri sendiri karena mereka mengetahui
persis apa yang perlu diamati, bagaimana mengamati serta apa yang harus
mereka rekam dan sampaikan dari hasil pengamatan itu.
Introspeksi
adalah suatu prose kejiwaan yang melalui tahap-tahap aktivitas
tertentu. Ketika seseorang mempelajari dari ingatan atau proses
menginget pada dirinya, berarti ia melaksanakan tugas mengingat.
Introspeksi
yang diikuti dengan retrospeksi yang dilakukan secara cermat dan
objektif dapat menjadi sumber pengetahuan jiwa yang baik. Lebih dari
itu, hasil introspeksi yang baik dapat menjadi dasar pengetahuan yang
penting, dalam rangka ektrospeksi.
2) Observasi dengan jalan ektrospeksi
Dengan jalan
observasi yang memakai teknik ektrospeksi, orang malakukan pengamatan
terhadap gejala jiwa yang nampak pada tingkah laku orang lain. Melalui
ektrospeksi orang yang mempelajari dengan sengaja segala
aktivitas-aktivitas serta peristiwa kejiwaan dengan mengamati secara
langsung mimik,pantomimik dan perbuatan orang lain. Pengamatan dan
analisis terhadap bahan-bahan psikologi yang nampak pada orang lain itu
didasarkan pada hasil introspeksi dan ektrospeksi.
Suatu
kenyataan yang perlu dimengerti yaitu belum tentu peristiwa-peristiwa
kejiwaan yang sama pada diri orang lain diakibatkan oleh sebab atau
kondisi yang sama pula. Sebagai contoh :
Si
susi menangis, si aminah juga menangis. Peristiwa menangisnya Susi dan
Aminah ternyata tidak diakibatkan oleh penyebab yang sama. Susi menangis
karena sedih ditinggalkan oleh kekasihnya, sedangkan Aminah menangis
karena testingnya untuk menjadi dosen di Universitas Palangkaraya lulus.
Sebaliknya,
dari kenyataan diatas dapat ditemukan suatu peristiwa dimana penyebab
yang sama belum tentu memberi akibat yang sama pada tingkah laku.
Peristiwa-peristiwa
yang digambarkan di atas cukup memberikan ilustrasi, bahwa dalam
menarik kesimpulan-kesimpulan terhadap objek-objek psokologi, baik
melalui introspeksi maupun ektrospeksi memerlukan pertimbangan yang
cukup jeli.
B. Metode Pengumpulan
Metode
untuk memperoleh pernyataan-pernyataan lisan yaitu berupa daftar
pertanyaan-pertanyaan, wawancara, yang kemudian penerapannya dengan
teknik wawancara atau interview. Sarana lain untuk memperoleh
pernyataan-parnyataan tertulis adalah berupa daftar pertanyaan dan
alternative jawabannya yang kemudian disebut dengan teknik
angket. Sarana lain lagi untuk memperoleh pernyataan-pernyataan
tertulis adalah berupa daftar riwayat hidup dan otobiografi.
1) Wawancara atau interview
Teknik
wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data psikologi yang
dilaksanakan dengan jalan mengadakan atau bertanya jawab secara tatap
muka dan lisan. Yang diperoleh melalui teknik ini adalah
pernyataan-pernyataan lisan mengenai kesan-kesan umum dari
peristiwa-peristiwa kejiwaan individu.
Dalam
interview ini orang yang melakukan interview disebut interviwer,
sedangkan orang yang di interview disebut interviewee. Untuk memudahkan
pekerjaan interviewer maka ia biasanya menyiapkan suatu daftar
pertanyaan untuk wawancara.
2) Angket
Angket
yang sering disebut kuesioner ialah teknik mempelajari objek psikologi
denagn sejumlah pertanyaan beserta berbagai alternative jawaban atas
tiap pertanyaan itu dalam bentuknya yang tertulis. Angket dapat
diberikan kepada subjek yang diselidiki, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Apabila angket lansung diberikan kepada subjek, maka
angket tak langsung diberikan kepaada orang lain untuk di isi oleh orang
lain itu yang diharapkan dapat memberikan data tentang subjek yang
diselidiki. Angket tak langsung biasanya untuk menyelidiki subjek yang
belum bias membaca dan menulis atau yang masih terlalu muda seperti
misalnya anak-anak.
3) Biografi dan Otobiografi
Peristiwa-peristiwa
kejiwaan dalam diri seseorang dapat pula dipelajari melalui daftar
riwayat hidup orang lain. Ada datar riwayat hidup yang terhimpun dalam
buku harian dirinya sendiri yang ditulis oleh orang yang bersangkutan
sendiri disebut “Otobiografi”. Ada pula riwayat hidup seseorang yang
tersusun dalam sebuah buku yang ditulis oleh orang lain yang disebut
“Biografi”.
Dengan
membaca otobiografi atau biografi, para ahli psikologi dapat
mempelajari kehidupan kejiwaan seseorang dengan jalan membandingkan
peristiwa-peristiwa empiris yang merupakan bahan-bahan psikologi tanpa
berhadapn dengan orang-orang itu sendiri. Secara bersama-sama
bahan-bahan psikologi dapat dikumpulkan sebanyak mungkain dalam waktu
singkat.
C. Metode Eksperimentasi
Metode
eksperimen merupakan metode mempelajari objek-objek psikologi dengan
jalan menimbulkan dengan sengaja peristiwa dan aktifitas kejiwaan pada
makhluk tertentu. Melalui eksperimentasi, para ahli psikologi dapat
memperoleh penjelasan tentang jiwa manusia secara terinci dan objektif.
Mengenai eksperimentasi ini dapat kita kenal dua macam teknik, yakni
eksperimen dan tes.
1) Eksperimen
Suatu
eksperimen adalah suatu pengarahan yang dimungkinkan dengan sengaja,
pengamatan dalam keadaan khusus dimana peristiwa yang akan dipelajari
disederhanakan sedemikian rupa sehingga subjek yang menyelidiki dapat
mengontrol atau menguasai situasinya. Metode ini timbul karena observasi
secara natural mempunyai kelemahan tertentu dimana bila seorang ingin
menyelidiki suatu gejala harus menanti dengan sabar sampai gejala itu
timbul atau terjadi dengan sendirinya.
Dalam
pelaksanaan eksperimen, kesimpulan yang diambil dari eksperimen ini
harus memperhatikan syarat-syarat tertentu agar kesimpulan yang diambil
tidak keliru, diantaranya harus ada dua kelompok yaitu kelompok
pengontrol dan kelompok yang dicoba.
Membandingkan
gejala yang terjadi antara kelompok pengontrol yang berada pada situasi
yang wajar dengan gejala yang terjadi pada kelompok yang dicoba
merupakan tugas utama bagi eksperimen.
Eksperimen
psikologi biasanya dilaksanakan di tempat tertentu, misalnya di ruang
laboratorium. Laboratorium ini di siapkan sedemikian rupa sehingga
eksperimen berjalan dengan baik tanpa gangguan-gangguan yang merusak kemurnian pengaruh manipulasi pada subjek yang diteliti.
2) Test
Mempelajari
psikologi dapat dilakukan dengan jalan mengadakan tes. Tes adalah suatu
teknik pengukuran tingkah laku dengan menggunakan alat ukur, baik
berupa daftar pertanyaan tes maupun sejumlah alat dan bahan manipulasi.
Mengenai tes psikologi ini dapat dibedakan atas:
Ø Tes
kejiwaan (“psycho test”) yaitu tes untuk menggali informasi tentang
keadaan dan kapasitas jiwa manusia melalui kegiatan Tanya jawab lisan
dan tatap muka antara pemberi tes (tester) dan penerima tes (testee).
Tes kejiwaan semacam ini sering dibarengi dengan tes bakat (“amtitude
test”), tes minat (“atitude test”) dan tes intelegensi.
Ø Tes
percobaan ; yaitu tes untuk mempelajari reaksi-reaksi tingkah laku
terhadap suatu stimuli, misalnya tes percobaan terhadap anak kecil yang
dihadapkan dengan seekor tikus didalam ruangan tertentu untuk
mempelajari rasa takut atau reaksi tingkah laku si anak. Karena tes
percobaan semacam ini menggunakan manipulasi terhadap subjek penelitian
maka orang sering menyebutkannya sebagai eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Soemanto,wasty. 1988. Pengantar Psikologi. Jakarta. PT.Bina Aksara.
Patty,F. 1982. Pengantar Psikologi Umum. Malang. Usaha Nasional.