Pembinaan
mental seorang manusia dimulai dari lingkungan terdekat dari manusia
tersebut, dalam hal ini lingkungan terdekat yang utama adalah keluarga, dimana
yang paling utama memberikan pendidikan adalah orang tuanya yang
menjadi pihak yang pertama berinteraksi dengannya sewaktu manusia
tersebut masih kecil dan membutuhkan perhatian, pertolongan dan
penghargaan dari pihak yang berada di luar dirinya sendiri. Jadi kasih
sayang dan perhatian yang diterima manusia tersebut waktu kecil sangat
berpengaruh dalam membentuk pribadinya pada masa yang akan datang,
setelah itu baru pendidikan yang mereka dapatkan dari dunia di luar
keluarga dan masyarakat
Hal
demikian memberikan warna dan mempengaruhi dasar-dasar pembentukan
kepribadiannya. Pembinaan, pertumbuhan mental dan kepribadiannya itu
kemudian akan ditambah dan disempurnakan oleh sekolah. Orang tua
seharusnya memberikan pendidikan agama pada anak-anaknya sejak kecil,
bahkan sejak masih dalam kandungan, sebab disadari atau tidak, hal ini
akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak setelah lahir
terutama pada perkembangan dan pertumbuhan aspek kejiwaannya.
DR.
Zakiah Daradjat dalam bukunya “Kesehatan Mental” mengemukakan tentang
pentingnya fungsi pendidikan Islam baik di rumah, di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat. Beliau mengatakan bahwa:
Pendidikan
agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan
penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam
mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan
kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan
kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam itu sendiri.
Aspek-aspek dari Pendidikan Agama Islam, adalah sebagai berikut:
1. Kepribadian/ Kejiwaan
Aspek
utama dari Pendidikan Agama Islam Adalah kepribadian yang berarti,
melalui pemberian Pendidikan Agama Islam Anak didik diharapkan memiliki
kepribadian yang sesuai dengan Al-quran, yang merupakan pedoman hidup
manusia agar selamat di dunia dan di akhirat nanti.
Terutama tentang keyakinan yang sungguh-sungguh tentang keberadaan
Allah SWT, sehingga di dalam kehidupan sehari-hari segala aktivitasnya
sesuai dengan al-quran karena merasa selalu ada yang mengawasi.
2. Pikiran/ Intelektualitas
Bagaiman
memanfaatkan ciptaan Allah yang sempurna yaitu akal pikiran di dalam
usaha membuktikan kebenaran perintah dan larangan Allah SWT, dimana
usaha pembuktian tersebut manusia dapat menggunakan nalarnya dalam
memahami dan mengerti tentang manfaat di timbulkan oleh segala perintah
Allah dan mudarat yang dapat ditimbulkan segala laranga Allah SWT,
melalui pemahaman dan pengertian secara benar, logis tanpa diikuti nafsu egoitis. Sehingga manusia dapat memahami Agama Islam secara lebih sempurna.
Rumusan dari Pendidikan Agama Islam antara lain sebagai berikut:
a.
Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada
Allah SWT yang ditanamkan dalam lingkup pendidikan keluarga.
b. Pengajaran, yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang fungsional
c.
Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat ber sosialisasi
dengan lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.
d. Pembiasaan, yaitu melatih siswa untuk selalu mengamalkan ajaran Islam, menjalankan ibadah dan berbuat baik.
Fungsi
pendidikan Agama Islam di sini dapat menjadi inspirasi dan pemberi
kekuatan mental spiritual yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi
segala tingkah laku dan petunjuk jalan hidupnya serta menjadi obat anti
penyakit gangguan jiwa didalam usahanya mengarungi dunia yang penuh
dengan onak dan duri serta segala tantangan dan godaan yang dialami oleh
manusia itu sendiri.
Kesimpulannya Fungsi dari Pendidikan Agama Islam adalah:
1. Memperkenalkan
dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah swt, pencipta
semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya
mengucapkan la ilaha illallah.Memperkenalkan kepada anak didik apa dan
mana yang diperintahkan dan mana yang dilarang (hukum halal dan haram).
2. Menyuruh
anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang
menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas.
3. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah saw, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Qur’an.
4. Mendidik anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya.
5. Mendidik
anak agar mau mendalami ayat-ayat tuhan baik yang tersurat maupun yang
tersirat, agar dapat dicapai suatu kemajuan dalam hidupnya dalam
menghadapi masa depannya yang tentu berbeda dengan masa yang ada
sekarang.
6. Menjadi
bekal bagi diri anak didik tersebut didalam mengahadapi godaan dan
tantangan yang lebih dahsyat pada masa yang akan dating, dimana
tantangan ini dapat berasal dari lingkungan maupun dari dalam diri
sendiri, termasuk godaan dari musush abadi manusia itu sendiri.
7. Menjadi manusia yang tidak tergoyahkan keimanannya kepada Allah walaupun digoda dengan sesuatu yang sangat besar dan indah.
Dari
uraian tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
pendidikan Agama Islam adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai
khalifah Allah di muka bumi yang berdasarkan kepada ajaran al-Qur’an dan
Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan
kamil setelah proses pendidikan berakhir.