Selasa, 18 Juni 2013

Renungan Kecil Di Hari Ibu


dewi-sartikaSetiap tanggal 22 Desember selalu kita peringati sebagai Hari Ibu. Tentu saja hal tersebut sangat membanggakan terutama bagi kaum Ibu, karena begitu pentingnya peran seorang Ibu sehingga kita begitu menghargai kaum Ibu dan menjadikannya salah satu hari dalam setahun sebagai Hari Ibu.
Peran penting seorang Ibu dimitoskan bahwa wanita adalah sebagai tiang negara. Ibarat sebuah bangunan, maka tiang penyangga bagi tegak berdiri dan kokohnya sebuah negara terletak pada kaum wanita. Apabila kaum wanitanya baik, maka akan baik pula negara tersebut. Tetapi sebaliknya bila kaum wanitanya rusak berarti rusak pula negara tersebut. Sungguh sangat mulia kedudukan kaum wanita.
Kiranya memang tidak berlebihan kalau kita sepakat bahwa kaum wanita adalah tiang negara. Karena sebagaimana kita tahu kaum wanita atau kaum Ibu lah yang pertama kali meletakkan dasar-dasar pendidikan, pengajaran dan pelatihan kepada anak-anak kita. Semenjak di dalam kandungan, seorang ibu dengan penuh tulus ikhlas memberikan belaian kasih sayangnya sekaligus memberikan pengajaran kasih sayang dan kelembutan kepada anak yang dikandungnya. Hal tersebut dijalani seorang ibu hingga usia kandungannya 9 bulan 10 hari.
Begitu pun setelah anak lahir ke dunia, maka seorang ibu lah yang banyak berperan memberikan pendidikan, pengajaran dan pelatihan kepada anaknya. Dari sejak lahir seorang ibu dengan cermatnya mengasuh dengan penuh kasih sayang, memberikan pendidikan tentang kasih sayang, hormat menghormati, sopan santun dan sebagainya. Begitu seterusnya hingga anak menginjak usia dewasa, tak bosan-bosannya seorang ibu memberikan perhatiannya dengan penuh ketulusan. Jadi jelas peran seorang ibu sangat menentukan kualitas anak-anak yang dilahirkannya di kemudian hari.
Oleh karenanya sadar atau tidak, bahwa keluarga adalah elemen terkecil pembentuk sebuah negara. Apabila setiap keluarga terwujud kehidupan yang harmonis dengan generasi muda yang berkualitas secara fisik dan mental tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas negara tersebut.
Namun ironinya saat ini, karena tuntutan emansipasi yang berlebihan sehingga kaum ibu malah ikut sibuk membantu suami mencari nafkah sehingga melupakan peran utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih bagi anak-anaknya. Urusan pendidikan anak sepenuhnya diserahkan kepada para pembantunya yang boleh jadi tingkat pendidikannya kurang memadai. Lha kalau sudah begini kondisinya, maka jangan heran kalau tumbuh generasi yang kurang berkualitas. Tumbuh generasi yang banyak menimbulkan masalah di dalam keluarga maupun masyarakat. Timbul kenakalan remaja dan tawuran antar pelajar salah satu hasilnya.
Bukannya saya anti emansipasi wanita, tetapi hendaknya emansipasi tersebut janganlah sampai meninggalkan kodrat wanita sebagai seorang ibu. Boleh saja kaum ibu membantu mencari nafkah suami tetapi hendaknya peran utama sebagai pendidikan, pengajar dan pelatih di rumah bagi anak-anaknya jangan sampai terabaikan.
Yang lebih parah lagi kalau kita cermati dan sungguh sangat disayangkan kalau seorang ibu sampai mau jadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke luar negeri. Ini namanya emansipasi yang kebablasan. Jadi TKW di luar negeri sungguh telah mengorbankan tugas mulia di dalam rumah tangganya dan sekaligus menjatuhkan harkat dan martabat bangsa. Lihat contohnya sering kita lihat banyaknya kasus yang menimpa para TKW kita dengan mendapat perlakuan yang tidak senonoh. Ada yang mengalami pelecehan seksual, ada yang dituduh mencuri, ada yang dituduh membunuh majikan dan akhirnya sangat tragis nasibnya harus berhadapan dengan hukuman mati.
Dalam hal ini saya mengajak kaum Ibu, hendaknya kembali kepada peran mulia sebagai ibu rumah tangga dengan tulus ikhlas. Biarlah peran mencari nafkah dilakukan oleh para suami. Kalau toh seorang ibu hendak berkarir hendaknya jangan mengorbankan kehidupan rumah tangganya apalagi sampai mau jadi TKW di luar negeri. Ingat masa depan nasib bangsa ini terletak di pundak para generasi muda yang ibu lahirkan saat ini.
Semoga renungan kecil di hari ibu ini menggugah kesadaran kita bersama, bahwa kaum Wanita adalah Tiang Negara. Jangan korbankan para wanita hanya karena alasan devisa. Semoga.