- Arti Pendidikan Islama
a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba
Pendidikan Islam, yaitu bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan
hukum-hukum agama islam terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran
Islam. Dengan pengertian lain, seringkali beliau menyatakan kepribadian utama
dengan istilah kepribadian muslim, yaitu kepribadian yang memilki nilai-nilai
agama Islam, mamilih, dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai
Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.
b. Menurut Drs. Burlian Somad
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang bertujuan membentuk individu
menjadi makhluk yang bercorak diri, berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan
isi pendidikannya adalah mewujudkan tujuan itu, yaitu ajaran Allah. Secara
terperinci, beliau mengemukakan, “pendidikan itu disebut pendidikan Islam
apabila memiliki dua cirri khas, yaitu:
1. Tujuannya membentuk individu menjadi bercorak diri
tertinggi menurut ukuran Al-Qur’an.
2. Isi pendidikannya adalah ajaran Allah yang tercantum
dengan lengkap didalam Al-Qur’an yang pelaksanaannya didalam praktek hidup
sehari-hari sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung
Pendidikan Islam ialah pendidika yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu:
1. Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan
tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang.
2. Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan
peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.
3. Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara
kebutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan
hidup (survival) suatu masyarakat dan peradaban.
4.
Mendidik anak agar beramal didunia ini untuk memetik
hasilnya diakhirat.
d. Menurut Syeh Muhammad An-Naquib Al-Attas
Pendidika Islam ialah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik
untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu
didalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan
akan tempat Tuhan yang tepat didalam tatanan wujud dan keberadaan.
e. Menurut Musthafa Al-Ghulayaini
Pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak mulia didalam jiwa anak dalam
masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan air petunjuk dan nasihat, sehingga
akhlak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya, kemudian
buahnya berujud keutamaan, kebaikkan, dan cinta bekerja untuk memanfaatkan
tanah air.
f. Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia
tanggal 7 sampai dengan 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor:
“Pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam”.
Dari uraian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan Islam
ialah bimbingan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar
ia memiliki kepribadian muslim.
b. Karakteristik Pendidikan Islam
1.
Pendidikan Islam selalu mempertimbangkan dua sisi
kehidupan duniawi dan ukhrawi dalam setiap langkah dan geraknya.
Pendidikan Islam laksana mata uang yang mempunyai dua muka. Pertama, sisi keagamaan, yang merupakan
wahyu illahi dan sunah Rasul, berisikan hal-hal mutlak dan berada diluar
jangkauan indera dan akal budi manusia untuk memahami segala hakikat kehidupan.
Kedua, sisi pengetahuan berisikan
hal-hal yang mungkin dapat diindera dan diakali, berbentuk
pengalaman-pengalaman factual maupun pengalaman pikir, baik yang berasal dari
wahyu dan sunah maupun dari para pemeluknya.
2.
Pendidikan Islam merujuk pada aturan-aturan yang sudah
pasti.
Pendidikan Islam mengikuti aturan atau garis-garis yang sudah jelas dan
pasti serta tidak dapat ditolak dan ditawar. Aturan itu, yaitu wahyu Tuhan yang
diturunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad SAW. Semua yang terlibat dalam pendidikan
Islam harus berpedoman pada wahyu Tuhan tersebut. Kenyataannya, manusia bukan
hanya digembirakan dan didorong untuk memiliki system nilai yang sesuai dengan
ajarn agamanya, melainkan juga diancam jika seandainya mereka mengingatkan atau
melanggarnya.
3.
Pendidikan Islam bermisikan pembentukan akhlakul
karimah.
Pendidikan Islam bermisikan pada pembentukan hati nurani, menanamkan dan
mengembangkan sifat-sifat Illahiyah yang jelas dan pasti, baik dalam hubungan
manusia dengan Maha Pencipta, dengan sesamanya, maupun dengan alam sekitar.
Budi manusia diterangi oleh wahyu dan sunah, sehingga pikiran, kemauan, dan
perasaannya tidak bergerak menerawang semaunya sendiri dan mengenal
keterbatasan-keterbatasannya.
4.
Pendidikan Islam diyakini sebagai tugas suci.
Pada umumnya, kaum muslimin berkeyakinan bahwa penyelenggaraan pendidikan
Islam merupakan bagian dari misi risalah. Karena itu, mereka menganggapnya
sebagai misi suci.
5. Pendidikan Islam bermotifkan ibadah sejalan dengan no.
4 diatas, maka berkiprah didalam pendidikan Islam merupakan ibadah yang akan
mendapatkan pahala dari Allah SWT.
c. Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan adalah sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok
orang yang melakukan suatu kegiatan. Karena itu, tujuan ilmu pendidikan Islam,
yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok orang yang
melaksanakan pendidikan Islam.
Menurut Drs. Ahmad D. Marimba, fungsi tujuan itu ada 4 macam. Yaitu:
1.
Mengakhiri usaha.
2.
Mengarahkan usaha.
3.
Merupakan titik pangkal untuk mencapai tujuan-tujuan
lain.
4.
Memberi nilai(sifat) pada usaha-usaha itu.
Tujuan mempunyai arti yang sangat penting bagi keberhasilan yang
diinginkan, arah atau pedoman yang harus ditempuh, tahapan sasaran, serta sifat
dan mutu kegiatan yang dilakukan. Karena itu, kegiatan yang tanpa disertai
tujuan, menyebabkan sasarannya akan kabur,akibatnya program dan kegiatan
tersebut menjadi acak-acakan.
Menurut Imam Ghazali, tujuan pendidikan, yaitu pembentukan Insan
paripurna, baik didunia maupun diakhirat. Menurut Imam Ghazali, manusia dapat
mencapai kesempurnaan apabila berusaha mencari ilmu dan selanjutnya mengamalkan
fadilah melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya.
Prof. H.M. Arifin, M.Ed. membedakan tujuan teoritis dengan tujuan dalam
proses. Tujuan teoritas terdiri dari berbagai tingkat, antara lain: tujuan
intermedier, tujuan akhir, tujuan incidental.
1. Tujuan intermedier, yaitu tujuan yang merupakan batas
sasaran kemampuan yang harus dicapai dalam proses pendidikan pada tingkat
tertentu.
2. Tujuan incidental, merupakan peristiwa tertentu yang
tidak direncanakan, tetapi dapat dijadikan sasaran dari proses pendidikan pada
tujuan intermedier.
3. Tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya adalah
realisasi dari cita-cita ajaran Islam, yang membawa misi bagi kesejahteraan
umat manusia sebagai hamba Allah lahir dan batin didunia dan diakhirat.