A. Model Pembelajaran Inkuiri
1. Pengertian Inkuiri
Inkuiri berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pernyataan ilmiah yang diajukannya. Dengan kata lain inkuiri
adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan
melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau
memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan
menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis, (Amri dan Ahmadi 2010: 85).
sejalan dengan itu menurut Gulo ( dalam Trianto: 166) menyatakan
inkuiri dalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Menurut Amri dan Ahmadi (2010: 89) menjelaskan
dua tingkatan inkuiri berdasarkan variasi bentuk keterlibatannya dan
intensitas keterlibatan siswa yaitu; (1) inkuiri tingkat pertama,
inkuiri tipe ini tergolong kategori inkuiri terbimbing (Guided Inguiry) karena siswa dibimbing secara hati-hati untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapkan kepadanya. (2) inkuiri bebas, siswa difasilitasi untuk dapat mengindentifikasi masalah dan merancang proses penyelidikan,
Model
pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran dimana
siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian
aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah menemukan sendiri
pengetahuan tersebut. (Asy’ari, 2006: 51). Sebagai strategi pembelajaran
inkuiri dapat diimplementasikan secara terpadu dengan strategi lain
sehingga dapat membantu pengembangan pengetahuan dan pemahaman serta
kemampuan melakukan kegiatan inkuiri oleh siswa.
Menurut Amri dan Ahmadi (2010: 89) menyatakan ada beberapa karakteristik dari Inkuiri Terbimbing yang perlu diperhatikan yaitu;
1. Siswa mengembangkan kemampuan berpikir melalui observasi spesifik hingga membuat inferensi atau generalisasi;
2. Sasarannya adalah mempelajari proses megamati kejadian atau objek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai;
3. Guru mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi, dan berperan sebagai pemimpin kelas;
4. Tiap-tiap siswa berusaha untuk membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalam kelas;
5. Kelas diharapkan berfungsi sebagai laboratorium pembelajaran,
6. Biasanya sejumlah generalisasi tertentu akan diperoleh dari siswa;
7. Guru
memotivasi semua siswa untuk mengkomunikasikan hasil generalisasinya
sehingga dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa dalam kelas.
Tujuan utama pembelajaran berbasis inkuiri menurut National Research Council (2000) dalam Amri dan Ahmadi (2010: 89) adalah; (1). mengembangkan keinginan dan motivasi siswa untuk mempelajari prinsip dan konsep sains
(2) mengembangkan keterampilan ilmiah siswa sehingga mampu bekerja
seperti layaknya seorang ilmuwan; (3). membiasakan siswa bekerja keras
untuk memperoleh pengetahuan.
1. Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Pada penelitian ini langkah-langkah pembelajaran
inkuiri terbimbing mengadopsi tahapan pembelajaran inkuiri terbimbing
yang dikemukakan oleh Eggen dan Kauchak (1996) sebagai berikut :
NO.
|
Fase
|
Perilaku guru
|
1.
|
Menyajikan pertanyaan atau masalah
|
Guru membimbing siswa mengidentifikasi masalah dan masalah dituliskan di papan tulis
|
2.
|
Membuat hipotesis
|
Guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk curah pendapat dalam membentuk
hipotesis. Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang
relevan dengan permasalahan dan memprioritaskan hipotesis mana yang
menjadi prioritas penyelidikan.
|
3.
|
Merancang percobaan
|
guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk menentukan langkah-langkah
yang sesuai dengan hipotesis yang dilakukan. Guru membimbing siswa
mengurutkan langkah-langkah percobaan.
|
4.
|
Melakukan percobaan untuk memperoleh informasi
|
Guru membimbing siswa untuk mendapatkan informasi melalui percobaan.
|
5.
|
Mengumpulkan dan menganalisis data
|
Guru memberikan kesempatan pada setiap kelompok untuk menyampaikan hasil pengolahan data yang terkumpul.
|
6.
|
Membuat kesimpulan
|
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
|
Enam langkah pada inkuiri terbimbing ini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Para siswa akan
berperan aktif melatih keberanian, berkomunikasi dan berusaha
mendapatkan pengetahuannya sendiri untuk memecahkan masalah yang
dihadapi.
2. Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri
Dalam
inkuiri, siswa dimotivasi untuk terlibat langsung atau berperan aktif
secara fisik maupun mental dalam kegiatan pembelajaran. Lingkungan kelas
dimana siswa aktif terlibat dan guru berperan sebagai fasilitator
pembelajaran sangat membantu dalam mencapai tujuan belajar (Mestre dan
Cocking (2000) dalam Ibrahim (http://kpicenter. web.id/neo/ content/view, 2011/01/12).
Menurut Nurhadi (2004) dalam Ibrahim (http://kpicenter. web.id/neo/ content/view,
2011/01/12) inkuiri merupakan salah satu komponen penting dari
pendekatan kontekstual dan konstruktivistik yang telah berkembang pesat
dalam proses pembaharuan pendidikan di Indonesia dewasa ini. Kegiatan
belajar melalui inkuiri menghadapkan siswa pada pengalaman kongkrit
sehingga siswa belajar secara aktif dimana mereka didorong untuk
mengambil inisiatif dalam usaha memecahkan masalah, mengambil keputusan
dan mengembangkan keterampilan meneliti serta melatih siswa menjadi
pelajar sepanjang hayat.
3. Kekurangan Model Inkuiri Terbimbing
Kelemahan
inkuiri menurut Suryobroto (2002:201) adalah sebagai berikut. (1)
dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini.
(2) pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas besar, misalnya
sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu, (3) harapan
yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan siswa yang sudah
biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru
tidak menguasai pembelajaran inkuiri