BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan
kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistim penilaian atau
evaluasi. Evaluasi yang merupakan suatu kegiatan untuk melihat sejauh
mana tujuan yang direncanakan telah dikuasai atau telah dicapai oleh
objek evaluasi setelah melalui sutu proses atau pengalaman. Penilaian
atau evaluasi dilakukan oleh semua orang baik di lingkungan keluarga,
masyarakat maupun di lingkungan sekolah pada khususnya.
Dalam penilaian proses dan hasil belajar
siswa di sekolah berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu pemilihan alat
penilaian, penyususnan butir soal, pengolahan dan interpretasi data
hasil penilaian, analisis butir soal, serta pemanfaatan data hasil
penilaian. Mengajar sebaiknya dimulai dari hasil penilaian sebelumnya,
artinya guru harus memanfaatkan hasil penilaian untuk melanjutkan
pembelajaran berikutnya. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan
demi kemajuan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam makalah ini
akan dibahas pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian.
- Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
- Bagaimana pelaporan hasil penilaian dalam kegiatan atau proses belajar mengajar?
- Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian dalam kegiatan atau proses belajar mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
- PelaporanHasilpenilaian
- Laporan sebagaiakuntabilitas Publik
Dalam kerangka managemen berbasis sekolah
peranserta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada
dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsure penting dalam
managemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi
dana kuntabilitas publik.Atas
dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar murid di buat sebagai
pertanggung jawaban lembaga sekolah kepada orang tua wali murid, komite
sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lain nya. Laporan tersebut
merupakan sarana komunikasi dan kerjasama antar sekolah, orang tua, dan
masyarakat yang bermanfaat baik bagi kemajuan belaja rmurid maupun
perkembangan sekolah.
Pelaporan hasil belajar
hendaknya : (a). merinci indikator pencapaian hasil belaja rmurid
mengacu pada kriteria ketuntasan minimal yang telah di tentukan dan
dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaatbagi pengembanganmurid (b)
member informasi yang jelas, komprehensifdanakuratn, dan (c) menjamin
orang tua mendapatkan informasi secepatnya bila mana anaknya bermasalah
dalam belajar (BSNP, 2003)
- BentukLaporan
Laporan kemajuan belajar dapat disajikan dalam data kuantitatif.Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor) misalnya seorang murid mendapatkan nilai 6 pada mata pelajaran agama.Namun
makna nilai tunggal seperti itu kurang dipahami murid maupun orang tua
karena terlalu umum, hal ini membuat orang tua sulit menindak lanjuti
apakah anaknya perlu di bantu dalam bidang mengkaji Al-qur’an, Hadits
fiqih atau hal lain.
Laporan harus di sajikan dalam bentuk data yang komunikatif.
- Isi laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut :
- Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, emosional dan sosial?
- Kemampuan atau kompeten apakah yang sudah ada?
- Sejauh mana anak berpartisifasi?
- Apa yang harus di bantu orang tua untuk membantu mengembangkan potensi anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut informasi yang di beriikan kepada orang tua hendaknya :
- Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
- Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus di capai dalam kurikulum
- Memberikan perhatian dalam perkembangan dan pembelajarn anak
- Menggunakan bahasa yang sudah di pahami .
- Rekap nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan
belajar murid yang berisi tentang hasil pencapaian kompetensi murid
untuk setiap kompetensi dasar dalam kurun waktu satu semester, Rekap
nilai di perlukan untuk alat kontrol, sehingga di ketahui kapan murid
memerlukan remedial
di perolehdari test formatif, tes sumatif
hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas
perorangan maupun kelompok, rata-rata nilai kompetensi dasar dalam
setiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang
bersangkutan, [1]
Penilaian hasil belajar yang
dilakukan oleh guru, baik penilaian formatif maupun sumatif sangat
bervariasi pelaksanaannya. Ada guru yang melakukan kegiatan penilaian
ini dengan persiapan yang bagus, baik dari segi apa yang harus dinilai,
bagaimana pelaksanaan penilaian itu maupun apa tindak lanjut dari
penilaian tersebut. Tetapi kita tidak tidak dapat menutup mata bahwa ada
juga guru yang melakukan penilaian hanya untuk memenuhi tuntutan
profesi dengan tidak memperhatikan kualitas penilaian. Hal ini akan
berdampak pada hasil belajar siswa. Jika hasil penilaian dimanfaatkan
dengan baik oleh guru maka akan memberi dampak positif bagi proses
belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. Begitu juga
sebaliknya, jika hasil penilaian tidak dimanfaatkan oleh guru maka
manfaat penilaian tidak akan optimal. Sudjono (2009:9) menyatakan bahwa
evaluasi yang dilaksanakan secara berkeinambungan, akan membuka peluang
bagi evaluator untuk membuat perkiraan, apakah tujuan yang telah
dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan atau
tidak. Hal ini berarti dengan evaluasi kita dapat menentukan
langkah-langkah yang tepat agar tujuan yang direncanakan dapat dicapai
semaksimal mungkin[2]
- Pelaporan data hasil penilaian
Data hasil
penilaian baik formatif ataupun sumatif ada pada guru mata pelajaran
atau mata kuliah yang bersangkutan. Data tersebut tidak hanya untuk
kepentingan guru semata, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua pihak
yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau lembaga
pendidikan tersebut. Oleh karena itu, data hasil penilaian yang ada pada
guru harus dilaporkan agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan.
Melalui hasil penilaian kita
dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, selain itu juga dapat
memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada sekolah yang
bersangkutan. Berpacuan pada hasil penilaian tersebut maka kita dapat
menentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar.
Menurut sudjana (2011:153)
laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil
belajar, melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan belajar siswa
di sekolah seperti motivasi belajar, disiplin kesulitan belajar, atau
sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu mencatat
perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan
berkelanjutan.
Hasil belajar yang dicapai
siswa hendaknya dilaporkan secara menyeluruh, baik sebagai data mentah
berupa skor-skor yang diperoleh siswa maupun sebagai data masak yang
telah diolah dalam bentuk nilai-nilai siswa sesuai dengan ketentuan yang
berlaku disekolah, misalnya nilai dalam standar huruf atau angka. Lebih
lanjut dilakukan interprestasi terhadap nilai yang diperoleh siswa,
misalnya kedudukan siswa dibandingkan dengan kelompoknya atau posisi
siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan
demikian dapat diketahui keberhasilan siswa, baik dilihat dari
kelompoknya maupun dari tujuan yang harus dicapainya. Interpretasi ini
berkaitan dengan perbandingan bersifat mutlak atau relatif dan penilaian
acuan norma atau patokan. Sedangkan data perkembangan belajar siswa
dilaporkan dalam bentuk catatan khusus sebagai pelengkap data hasil
belajarnya. Catatan khusus ini berkenaan dengan aspek perilaku siswa
seperti kehadiran, disiplin, motivasi, dan kesulitan belajar. Data hasil
penilaian sebaiknya dilaporkan kepada semua staf sekolah agar semua
dapat mengetahui bagaimana kegiatan proses belajar mengajar di sekolah
tersebut.
- Laporan kepada kepala sekolah
Kepada kepala sekolah dilaporkan prestasi
atau hasil belajar para siswa sesuai dengan bidang studi yang
dijalaninya, termasuk perkembangan belajar siswa selama mengikuti
pendidikan di sekolah. Hasil belajar siswa disampaikan dalam bentuk yang
ringkas, tetapi jelas sehingga dapat dipahami kepala sekolah. Melalui
laporan tersebut kepala sekolah dapat mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam bidang studi tertentu.
- Laporan kepada wali kelas
Laporan hasil penilaian kepada wali kelas
berupa nilai masak untuk digunakan dalam pengisian nilai raport. Oleh
sebab itu, laporan harus lengkap untuk setiap siswa. Nilai hasil belajar
yang dilaporkan sudah mempertimbangkan hasil terformatif dan sumatif,
termasuk catatan khusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar
siswa selama menempuh pengalaman belajarnya.
- Laporan kepada guru pembimbing
Guru pembimbing memerlukan laporan khusus
dari setiap guru mata pelajaran mengenai siswa yang ia bimbing, yang
mencakup kesulitan belajar, disiplin dan motivasi, penyesuaian diri,
kasus kenakalan, kehidupan pribadi baik nama siswa, latar belakang
keluarga, identitas, dan prestasi belajarnya.
Laporan penilaian hasil belajar dari guru
bidang studi kepada staf sekolah lainnya merupakan salah satu alat
dalam memecahkan persoalan belajar para siswa dalam rangka meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah. Semakin sering tukar informasi maka
semakin baik pula hasil yang dicapai dalam perbaikan kegiatan belajar
mengajar di sebuah sekolah atau lembaga pendidikan[3].
Oleh karena itu maka pelaporan hasil penilaian mutlak diperlukan oleh
setiap lembaga pendidikan yang ingin memajukan taraf pengetahuan sumber
daya man.usia.
B. Pemanfaatan data hasil penilaian
Guru yang baik
adalah guru yang dapat memanfaatkan hasil penilaiannya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan pada kelasnya maupun pada lembaga
tempat ia bekerja. Pernyataan tersebut senada dengan pentingnya hasil
penilaian bagi sekolah. Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk semua
pihak yang berkepentingan.
- Manfaat data penilaian hasil belajar formatif
Tes formatif dilaksanaan pada saat
berlangsungnya proses belajar mengajar, khususnya pada akhir pengajaran.
Hasil tes ini menggambarkan penguasaan tujuan instruksional para siswa
dan anggota petunjuk kepada guru tentang keberhasilan dirinya dalam
mengajar. Oleh sebab itu, data ini sangat bermanfaat bagi guru dalam
upaya memperbaiki tindakan mengajar selanjutnya. Data hasil penilaian
formatif menurut sudjana (2011:157-158) dapat dimanfaatkan guru untuk
berbagi kepentingan, yaitu sebagai berikut :
Memperbaiki program pengajaran atau
satuan pelajaran di masa mendatang, terutama dalam merumuskan tujuan
instruksional, organisasi bahan, kegiatan belajar-mengajar, dan
pertanyaan penilaian;
Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan
mengajarnya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar,
mengembangkan kegiatan belajar siswa, bimbingan belajar, tugas dan
latihan para siswa, dan lain-lain;
Mengulang kembali bahan pengajaran yang
belum dikuasai para siswa sebelum melanjutkan dengan bahan baru, atau
member penugasan kepada siswa untuk memperdalam bahan yang belum
dikuasainya; dan
Melakukan diagnosis kesulitan belajar
para siswa sehingga dapat ditemukan factor penyebab kegagalan siswa
dalam menguasai tujuan instruksional. Hasil diagnosis ini dapat
dijadikan bahan dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar pada
siswa.
- Manfaat data penilaian hasil belajar sumatif
Tes sumatif dilaksanakan pada akhir suatu
satuan program, misalnya pada akhir caturwulan, akhir semester, dan
sejenisnya yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan hasil
belajar siswa. Seperti halnya data hasil penilaian formatif, menurut
sudjana (2011:158-159) data hasil penilaian sumatif juga bermanfaat bagi
guru untuk keperluan sebagai berikut :
Membuat laporan kemajuan belajar siswa
(dalam hal ini menentukan nilai prestasi belajar untuk mengisi raport
siswa) setelah mempertimbangkan pula nilai dari hasil tes formatif dan
kemajuan-kemajuan belajar lainnya dari setiap siswa;
Menata kembali seluruh pokok bahasan dan
subpokok bahasan setelah melihat hasil tes sumatif terutama kelompok
materi yang belum dikuasainya. Konsep esensi pokok bahasan yang belum
dikuasai siswa dilihat kembali, baik dalam hal tingkat kesulitannya,
ruang lingkup dan susunannya, waktu yang diperlukan, maupun buku sumber
yang relevan untuk dipelajari siswa. Hasil penataan tersebut berupa
program belajar atau GBPP yang telah disempurnakan tanpa mengurangi
ketentuan yang berlaku dalam kurikulum, minimal untuk digunakan pada
caturwulan atau semester yang sama pada tahun berikutnya;
Melakukan perbaikan dan penyempurnaan
alat penilaian tes sumatif yang telah digunakan berdasarkan hasil-hasil
yang telah diperoleh atau dicapai siswa. Soal-soal yang dijawab salah
oleh sebagian besar siswa hendaknya dikaji ulang dari berbagai segi,
yaitu dari tingkat kesulitan soal, konsep esensi yang ditanyakan,
kebenaran jawaban dari pertanyaan, bahasa yang digunakan, relevansi
pertanyaan dengan kemungkinan jawabannya, jumlah soal dan waktu yang
disediakan, bentuk soal, dan lain-lain; dan
Merancang program belajar bagi siswa pada semester atau caturwulan berikutnya.
- Manfaat data hasil penilaian proses belajar mengajar
Data hasil penilaian proses belajar
mengajar sangat bermanfaat bagi guru, siswa, dan kepala sekolah. Guru
dapat mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar, baik kekurangan
maupun kelebihannya. Guru juga dapat mengetaui pendapat dan aspirasi
para siswanya dalam berbagai hal yang berkenaan dengan proses belajar
mengajar. Berdasarkan informasi ini guru dapat memperbaiki dan
menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan
kelebihannya. Dengan penilaian proses belajar mengajar kepada sekolah
dapat memikirkan upaya-upaya pembinaan para guru dan siswa berdasarkan
pendapat, saran, maupun aspirasi dari berbagai pihak seperti guru,
siswa, dan orangtua, yaitu melengkapi sarana belajar, meningkatkan
kemampuan professional tenaga pendidik, pelayanan sekolah, perpustakaan
sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan, dan
sebagainya.
- Manfaat data hasil penilaian bagi penelitian pendidikan
Data hasil penilaian baik penilaian
proses maupun penilaian hasil belajar dapat dimanfaatkan oleh pihak lain
yaitu peneliti dari lembaga penelitian ataupun dari perguruan tinggi
sebagai data acuan dalam melakukan penelitian disekolah yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, data penilaian harus didokumentasikan oleh
pihak sekolah secara baik dan teratur agar dapat digunakan manakala
diperlakukan.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Hasil penilaian yang dibuat oleh guru
pada bidang studi yang diajarkannya tidak hanya berguna bagi dirinya dan
siswanya, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua staf sekolah,
seperti kepala sekolah, wali kelas, guru pembimbing, dan juga kepada
rekan-rekan guru bila diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas
pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Laporan dan pemanfaatan data hasil
penilaian mencakup data penilai proses belajar mengajar dan penilaian
hasil belajar siswa. Data ini harus didokumentasikan dengan baik dan
teratur agar sewaktu-waktu dapat digunakan manakala diperlukan oleh
pihak sekolah, orang tua, maupun peneliti.
- Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap
memeberikan manfaat bagi pembaca.Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasayang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Sudjiono Anas, Pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo persada2009
Sudjana Nana. Penilaian hasil proses belajar mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdamakarya2011
Mulyady,Evaluasipendidikan, UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI) Malang : 2010
Daryanto, Evaluasipendidikan, Jakarta Rinekacipta:2010
Wayan, Evaluasipendidikan,S