Sabtu, 27 September 2014

MAKALAH PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN

BAB I
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang Masalah
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistim penilaian atau evaluasi. Evaluasi yang merupakan suatu kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan yang direncanakan telah dikuasai atau telah dicapai oleh objek evaluasi setelah melalui sutu proses atau pengalaman. Penilaian atau evaluasi dilakukan oleh semua orang baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun di lingkungan sekolah pada khususnya.
Dalam penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah berkaitan dengan beberapa aspek, yaitu pemilihan alat penilaian, penyususnan butir soal, pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal, serta pemanfaatan data hasil penilaian. Mengajar sebaiknya dimulai dari hasil penilaian sebelumnya, artinya guru harus memanfaatkan hasil penilaian untuk melanjutkan pembelajaran berikutnya. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kekurangan demi kemajuan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas pelaporan dan pemanfaatan hasil penilaian.
  1. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana pelaporan hasil penilaian dalam kegiatan atau proses belajar mengajar?
  2. Bagaimana pemanfaatan hasil penilaian dalam kegiatan atau proses belajar mengajar?
BAB II
PEMBAHASAN
  1. PelaporanHasilpenilaian
  1. Laporan sebagaiakuntabilitas Publik
Dalam kerangka managemen berbasis sekolah peranserta masyarakat di bidang pendidikan tidak hanya terbatas pada dukungan dana saja, tetapi juga di bidang akademik. Unsure penting dalam managemen berbasis sekolah adalah partisipasi masyarakat, transparansi dana kuntabilitas publik.Atas dasar itu, laporan kemajuan hasil belajar murid di buat sebagai pertanggung jawaban lembaga sekolah kepada orang tua wali murid, komite sekolah, masyarakat, dan instansi terkait lain nya. Laporan tersebut merupakan sarana komunikasi dan kerjasama antar sekolah, orang tua, dan masyarakat yang bermanfaat  baik bagi kemajuan belaja rmurid maupun perkembangan sekolah.
            Pelaporan hasil belajar hendaknya : (a). merinci indikator pencapaian hasil belaja rmurid mengacu pada kriteria ketuntasan minimal yang telah di tentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaatbagi pengembanganmurid (b) member informasi yang jelas, komprehensifdanakuratn, dan (c) menjamin orang tua mendapatkan informasi secepatnya bila mana anaknya bermasalah dalam belajar (BSNP, 2003)
  1. BentukLaporan
Laporan kemajuan belajar dapat disajikan dalam data kuantitatif.Data kuantitatif disajikan dalam angka (skor) misalnya seorang murid mendapatkan nilai 6 pada mata pelajaran agama.Namun makna nilai tunggal seperti itu kurang dipahami murid maupun orang tua karena terlalu umum, hal ini membuat orang tua sulit menindak lanjuti apakah anaknya perlu di bantu dalam bidang mengkaji Al-qur’an, Hadits fiqih atau hal lain.
Laporan harus di sajikan dalam bentuk data yang komunikatif.
  1. Isi laporan
Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut :
  1. Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, emosional dan sosial?
  2. Kemampuan atau kompeten apakah yang sudah ada?
  3. Sejauh mana anak berpartisifasi?
  4. Apa yang harus di bantu orang tua untuk membantu mengembangkan potensi anak?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut informasi yang di beriikan kepada orang tua hendaknya :
  1. Berisi informasi tentang tingkat pencapaian hasil belajar.
  2. Berkaitan erat dengan hasil belajar yang harus di capai dalam kurikulum
  3. Memberikan perhatian dalam perkembangan dan pembelajarn anak
  4. Menggunakan bahasa yang sudah di pahami .
  5. Rekap nilai
Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar murid yang berisi tentang hasil pencapaian kompetensi murid untuk setiap kompetensi dasar dalam kurun waktu satu semester, Rekap nilai di perlukan untuk alat kontrol, sehingga di ketahui kapan murid memerlukan remedial
di perolehdari test formatif, tes sumatif hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung, nilai tugas perorangan maupun kelompok, rata-rata nilai kompetensi dasar dalam setiap aspek akan menjadi nilai pencapaian kompetensi untuk aspek yang bersangkutan, [1]
            Penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh guru, baik penilaian formatif maupun sumatif sangat bervariasi pelaksanaannya. Ada guru yang melakukan kegiatan penilaian ini dengan persiapan yang bagus, baik dari segi apa yang harus dinilai, bagaimana pelaksanaan penilaian itu maupun apa tindak lanjut dari penilaian tersebut. Tetapi kita tidak tidak dapat menutup mata bahwa ada juga guru yang melakukan penilaian hanya untuk memenuhi tuntutan profesi dengan tidak memperhatikan kualitas penilaian. Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa. Jika hasil penilaian dimanfaatkan dengan baik oleh guru maka akan memberi dampak positif bagi proses belajar mengajar dan hasil belajar peserta didik. Begitu juga sebaliknya, jika hasil penilaian tidak dimanfaatkan oleh guru maka manfaat penilaian tidak akan optimal. Sudjono (2009:9) menyatakan bahwa evaluasi yang dilaksanakan secara berkeinambungan, akan membuka peluang bagi evaluator untuk membuat perkiraan, apakah tujuan yang telah dirumuskan akan dapat dicapai pada waktu yang telah ditentukan atau tidak. Hal ini berarti dengan evaluasi kita dapat menentukan langkah-langkah yang tepat agar tujuan yang direncanakan dapat dicapai semaksimal mungkin[2]
  1. Pelaporan data hasil penilaian
          Data hasil penilaian baik formatif ataupun sumatif ada pada guru mata pelajaran atau mata kuliah yang bersangkutan. Data tersebut tidak hanya untuk kepentingan guru semata, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan tersebut. Oleh karena itu, data hasil penilaian yang ada pada guru harus dilaporkan agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pendidikan.
            Melalui hasil penilaian kita dapat mengetahui kemampuan dan perkembangan siswa, selain itu juga dapat memberi gambaran tingkat keberhasilan pendidikan pada sekolah yang bersangkutan. Berpacuan pada hasil penilaian tersebut maka kita dapat menentukan langkah atau upaya yang harus dilakukan dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar.
            Menurut sudjana (2011:153) laporan data hasil penilaian bukan hanya mengenai prestasi atau hasil belajar, melainkan juga mengenai kemajuan dan perkembangan belajar siswa di sekolah seperti motivasi belajar, disiplin kesulitan belajar, atau sikap siswa terhadap mata pelajaran. Oleh sebab itu, guru perlu mencatat perkembangan dan kemajuan belajar siswa secara teratur dan berkelanjutan.
            Hasil belajar yang dicapai siswa hendaknya dilaporkan secara menyeluruh, baik sebagai data mentah berupa skor-skor yang diperoleh siswa maupun sebagai data masak yang telah diolah dalam bentuk nilai-nilai siswa sesuai dengan ketentuan yang berlaku disekolah, misalnya nilai dalam standar huruf atau angka. Lebih lanjut dilakukan interprestasi terhadap nilai yang diperoleh siswa, misalnya kedudukan siswa dibandingkan dengan kelompoknya atau posisi siswa dibandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan. Dengan demikian dapat diketahui keberhasilan siswa, baik dilihat dari kelompoknya maupun dari tujuan yang harus dicapainya. Interpretasi ini berkaitan dengan perbandingan bersifat mutlak atau relatif dan penilaian acuan norma atau patokan. Sedangkan data perkembangan belajar siswa dilaporkan dalam bentuk catatan khusus sebagai pelengkap data hasil belajarnya. Catatan khusus ini berkenaan dengan aspek perilaku siswa seperti kehadiran, disiplin, motivasi, dan kesulitan belajar. Data hasil penilaian sebaiknya dilaporkan kepada semua staf sekolah agar semua dapat mengetahui bagaimana kegiatan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
  1. Laporan kepada kepala sekolah
Kepada kepala sekolah dilaporkan prestasi atau hasil belajar para siswa sesuai dengan bidang studi yang dijalaninya, termasuk perkembangan belajar siswa selama mengikuti pendidikan di sekolah. Hasil belajar siswa disampaikan dalam bentuk yang ringkas, tetapi jelas sehingga dapat dipahami kepala sekolah. Melalui laporan tersebut kepala sekolah dapat mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam bidang studi tertentu.
  1. Laporan kepada wali kelas
Laporan hasil penilaian kepada wali kelas berupa nilai masak untuk digunakan dalam pengisian nilai raport. Oleh sebab itu, laporan harus lengkap untuk setiap siswa. Nilai hasil belajar yang dilaporkan sudah mempertimbangkan hasil terformatif dan sumatif, termasuk catatan khusus yang dibuat oleh guru mengenai kemajuan belajar siswa selama menempuh pengalaman belajarnya.
  1. Laporan kepada guru pembimbing
Guru pembimbing memerlukan laporan khusus dari setiap guru mata pelajaran mengenai siswa yang ia bimbing, yang mencakup kesulitan belajar, disiplin dan motivasi, penyesuaian diri, kasus kenakalan, kehidupan pribadi baik nama siswa, latar belakang keluarga, identitas, dan prestasi belajarnya.
Laporan penilaian hasil belajar dari guru bidang studi kepada staf sekolah lainnya merupakan salah satu alat dalam memecahkan persoalan belajar para siswa dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Semakin sering tukar informasi maka semakin baik pula hasil yang dicapai dalam perbaikan kegiatan belajar mengajar di sebuah sekolah atau lembaga pendidikan[3]. Oleh karena itu maka pelaporan hasil penilaian mutlak diperlukan oleh setiap lembaga pendidikan yang ingin memajukan taraf pengetahuan sumber daya man.usia.
            B. Pemanfaatan data hasil penilaian
          Guru yang baik adalah guru yang dapat memanfaatkan hasil penilaiannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan pada kelasnya maupun pada lembaga tempat ia bekerja. Pernyataan tersebut senada dengan pentingnya hasil penilaian bagi sekolah. Hasil penilaian harus dimanfaatkan untuk semua pihak yang berkepentingan.
  1. Manfaat data penilaian hasil belajar formatif
Tes formatif dilaksanaan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar, khususnya pada akhir pengajaran. Hasil tes ini menggambarkan penguasaan tujuan instruksional para siswa dan anggota petunjuk kepada guru tentang keberhasilan dirinya dalam mengajar. Oleh sebab itu, data ini sangat bermanfaat bagi guru dalam upaya memperbaiki tindakan mengajar selanjutnya. Data hasil penilaian formatif menurut sudjana (2011:157-158) dapat dimanfaatkan guru untuk berbagi kepentingan, yaitu sebagai berikut :
Memperbaiki program pengajaran atau satuan pelajaran di masa mendatang, terutama dalam merumuskan tujuan instruksional, organisasi bahan, kegiatan belajar-mengajar, dan pertanyaan penilaian;
Meninjau kembali dan memperbaiki tindakan mengajarnya dalam memilih dan menggunakan metode mengajar, mengembangkan kegiatan belajar siswa, bimbingan belajar, tugas dan latihan para siswa, dan lain-lain;
Mengulang kembali bahan pengajaran yang belum dikuasai para siswa sebelum melanjutkan dengan bahan baru, atau member penugasan kepada siswa untuk memperdalam bahan yang belum dikuasainya; dan
Melakukan diagnosis kesulitan belajar para siswa sehingga dapat ditemukan factor penyebab kegagalan siswa dalam menguasai tujuan instruksional. Hasil diagnosis ini dapat dijadikan bahan dalam memberikan bantuan dan bimbingan belajar pada siswa.
  1. Manfaat data penilaian hasil belajar sumatif
Tes sumatif dilaksanakan pada akhir suatu satuan program, misalnya pada akhir caturwulan, akhir semester, dan sejenisnya yang bertujuan untuk mengukur tingkat penguasaan hasil belajar siswa. Seperti halnya data hasil penilaian formatif, menurut sudjana (2011:158-159) data hasil penilaian sumatif juga bermanfaat bagi guru untuk keperluan sebagai berikut :
Membuat laporan kemajuan belajar siswa (dalam hal ini menentukan nilai prestasi belajar untuk mengisi raport siswa) setelah mempertimbangkan pula nilai dari hasil tes formatif dan kemajuan-kemajuan belajar lainnya dari setiap siswa;
Menata kembali seluruh pokok bahasan dan subpokok bahasan setelah melihat hasil tes sumatif terutama kelompok materi yang belum dikuasainya. Konsep esensi pokok bahasan yang belum dikuasai siswa dilihat kembali, baik dalam hal tingkat kesulitannya, ruang lingkup dan susunannya, waktu yang diperlukan, maupun buku sumber yang relevan untuk dipelajari siswa. Hasil penataan tersebut berupa program belajar atau GBPP yang telah disempurnakan tanpa mengurangi ketentuan yang berlaku dalam kurikulum, minimal untuk digunakan pada caturwulan atau semester yang sama pada tahun berikutnya;
Melakukan perbaikan dan penyempurnaan alat penilaian tes sumatif yang telah digunakan berdasarkan hasil-hasil yang telah diperoleh atau dicapai siswa. Soal-soal yang dijawab salah oleh sebagian besar siswa hendaknya dikaji ulang dari berbagai segi, yaitu dari tingkat kesulitan soal, konsep esensi yang ditanyakan, kebenaran jawaban dari pertanyaan, bahasa yang digunakan, relevansi pertanyaan dengan kemungkinan jawabannya, jumlah soal dan waktu yang disediakan, bentuk soal, dan lain-lain; dan
Merancang program belajar bagi siswa pada semester atau caturwulan berikutnya.
  1. Manfaat data hasil penilaian proses belajar mengajar
Data hasil penilaian proses belajar mengajar sangat bermanfaat bagi guru, siswa, dan kepala sekolah. Guru dapat mengetahui kemampuan dirinya sebagai pengajar, baik kekurangan maupun kelebihannya. Guru juga dapat mengetaui pendapat dan aspirasi para siswanya dalam berbagai hal yang berkenaan dengan proses belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini guru dapat memperbaiki dan menyempurnakan kekurangannya dan mempertahankan atau meningkatkan kelebihannya. Dengan penilaian proses belajar mengajar kepada sekolah dapat memikirkan upaya-upaya pembinaan para guru dan siswa berdasarkan pendapat, saran, maupun aspirasi dari berbagai pihak seperti guru, siswa, dan orangtua, yaitu melengkapi sarana belajar, meningkatkan kemampuan professional tenaga pendidik, pelayanan sekolah, perpustakaan sekolah, tata tertib sekolah, disiplin kerja, pengawasan, dan sebagainya.
  1. Manfaat data hasil penilaian bagi penelitian pendidikan
Data hasil penilaian baik penilaian proses maupun penilaian hasil belajar dapat dimanfaatkan oleh pihak lain yaitu peneliti dari lembaga penelitian ataupun dari perguruan tinggi sebagai data acuan dalam melakukan penelitian disekolah yang bersangkutan. Oleh sebab itu, data penilaian harus didokumentasikan oleh pihak sekolah secara baik dan teratur agar dapat digunakan manakala diperlakukan.
 BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN
Hasil penilaian yang dibuat oleh guru pada bidang studi yang diajarkannya tidak hanya berguna bagi dirinya dan siswanya, tetapi juga harus dimanfaatkan oleh semua staf sekolah, seperti kepala sekolah, wali kelas, guru pembimbing, dan juga kepada rekan-rekan guru bila diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Laporan dan pemanfaatan data hasil penilaian mencakup data penilai proses belajar mengajar dan penilaian hasil belajar siswa. Data ini harus didokumentasikan dengan baik dan teratur agar sewaktu-waktu dapat digunakan manakala diperlukan oleh pihak sekolah, orang tua, maupun peneliti.
  1.   Saran
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Kami tetap berharap makalah ini tetap memeberikan manfaat bagi pembaca.Namun, saran dan kritik yang sifatnya membangun dengan tangan terbuka kami terima demi kesempurnaan makalah dimasayang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA
Sudjiono Anas, Pengantar evaluasi pendidikan, Jakarta: PT Rajagrafindo persada2009
Sudjana Nana. Penilaian hasil proses belajar mengajar, Bandung : PT Remaja Rosdamakarya2011
Mulyady,Evaluasipendidikan, UIN-Maliki Press (Anggota IKAPI) Malang : 2010
Daryanto, Evaluasipendidikan, Jakarta Rinekacipta:2010
Wayan, Evaluasipendidikan,S