PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
al-Baidhawi mengatakan bahwa pada dasarnya al-rabb (dalam bahasa Indonesia berarti mendidik) yang bermakna tarbiyah (pendidikan), selengkapnya berarti menyampaikan sesuatu hingga mencapai kesempurnaan, sementara rabb yang mensifati Allah menunjukkan arti yang lebih khusus yaitu sangat atau paling.
al-Ashfahani mengatakan bahwa al-rabb berarti tarbiyah menunjuk kepada arti menumbuhkan prilaku secara bertahap hingga mencapai batasan kesempurnaan.
Yusuf al-Qardhawi memberi pengertian pendidikan Islam sebagai Pendidikan
manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan
keterampilannya.
Mustafa al-Gulayaini bahwa pendidikan Islam adalah menanamkan akhlak
yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya
dengan air petunjuk dan nasehat, sehingga akhlak itu menjadi salah satu
kemampuan meresap dalam jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan,
kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.
Endang Syaifuddin Anshori memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam
adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek didik
terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi dan
lain-lain) dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan
dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu
diserta evaluasi sesuai dengan ajaran Islam.
Ahmad D. Marimba mendefenisikan pendidikan Islam dengan bimbingan
jasmani-rohani, berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada
terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.7
Hasan Langgulung memberikan pengertian bahwa pendidikan Islam adalah
proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi
manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
Naquib al-Attas bahwa pendidikan Islam adalah upaya yang dilakukan
pendidikan terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan
tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan
sehingga membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan
yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.
TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT
PARA ULAMA
1.
Menurut Muhammad ‘Athijah Al-Abrasy
Menurut
beliau jiwa pendidikan adalah budi pekerti, pendidikan budi pekerti adalah jiwa
dari pendidikan Islam, dan Islam telah menyimpulkan bahwa Akhlak dan budi
pekerti adalah jiwa dari pendidikan Islam.
Mencapai suatu Akhlak yang sempurna adalah
tujuan sebenarnya dari pendidikan. Para ahli pendidikan Islam telah sepakat
bahwa maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah hanya memenuhi otak anak
didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya
ialah mendidik Akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa Fadhilah (keutamaan),
membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk
suatu kehidupan yang suci seluruhnya Ikhlas dan Jujur.
Maka
tujuan pokok dan utama dari pendidikan Islam adalah mendidik budi pekerti dan
pendidikan jiwa. Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran Akhlak
keagamaan, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan
Akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam.
2.
Menurut Al-Ghazali
Menurut
beliau tujuan dari pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah, bukan
pangkat dan bermegah-megah, dan hendaklah seorang pelajar itu belajar bukan
untuk menipu orang-orang bodoh atau bermegah-megahan. Jadi pendidikan itu tidak
keluar dari pendidikan Akhlak.
3.
Menurut Hadji Khalifah.
Menurut
beliau tujuan dari belajar bukanlah mencari Rizki di dunia ini, tetapi
maksudnya adalah untuk sampai kepada hakikat, memperkuat Akhlak, dangan arti
mencapai ilmu yang sebenarnya dan Akhlak yang sempurna. Beliau berkata ilmu
adalah suatu yang paling lezat dan paling mulia.
Pendidikan
Islam adalah pendidikan yang paling ideal, di mana ilmu di ajarkan karena ia
mengandung kelezatan-kelezatan rohaniah, untuk sampai kepada hakikat ilmiah dan
akhlak yang terpuji.
(Dasar-Dasar
Pokok Pendidikan Islam, 15-18, Prof. Dr. Mohd.’Athijah Al-Abrasy, 1970,
Bulan Bintang, Jakarta )
4.
Menurut
Abdullah Fatah Jalal
Menurut
beliau, tujuan pendidikan Islam adalah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah.
Ia mengatakan tujuan ini akan menghasilkan tujuan yang khusus, beliau mengatakan bahwa tujuan itu adalah semua manusia harus
menghambakan diri kepada Allah, yang di maksud denga menghambakan diri adalah
beribadah kepada Allah.
- Menurut Muhammad Quthb.
Menurut
beliau tujuan pendidikan lebih penting dari pada pendidikannya. Sarana
pendidikan pasti berubah dari masa ke masa, dari generasi ke generasi bahkan
dari satu tempat ke tempat yang lain. Akan tetapi tujuan pendidikan tidak
berubah, yang dimaksud adalah tujuan yang umum, sedangkan tujuan yang khusus
masih dapat berubah. Menurut Quthb tujuan umum pendidikan adalah manusia yang
Taqwa, itulah manusia yang baik menurutnya.
- Menurut Al-Aynayni
Beliau
membagi tujuan pendidikan Islam menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum ialah beribadah kepada Allah, maksudnya membentuk manusia yang beribadah
kepada Allah. Selanjutnya ia mengatakan bahwa tujuan ini sifatnya tetap,
berlaku di segala tempat, waktu, dan keadaan. Tujuan khusus pendidikan Islam di
tetapkan berdasarkan keadaan tempat dengan mempertimbangkan keadaan Geografi,
ekonomi, dan lain-lain yang ada di tempat itu.tujuan khusus ini dapat di
rumuskan berdasarkan ijtihad para ahli di tempat itu.
DAFTAR PUSTAKA.
http://www.referensimakalah.com/2012/02/definisi-pendidikan-islam-menurut-para_2655.html
http://makalahpendidikan-sudirman.blogspot.com/2012/05/tujuan-pendidikan-islam.html
Azyumardi Azra, Esei-Esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Cet. I; Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1998).Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1992). Abd. Rahman al-Nahlawi, al-Tabiyah al-Islamiyah Wa Asalibuha Fi al-Bait Wa al-Madrasah Wa al-Mujtama’, alih bahasa Shihabuddin dengan Judul; Pendidikan Islam di Rumah, di Sekolah dan di Masyarakat (Cet. II; Jakarta: Gema Insan Press, 1996). Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam (Cet. II; Bandung : Pustaka Setia, 1998). Yusuf al-Qardhawi, Tarbiyah al-Islam Wa Madrasah Hasan al-Banna, alih bahasa Bustani A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad : Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan al-Banna, (Cet. I; Jakarta: Bulan Bintang, 1980). Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Cet. I; Bandung: al-Ma’arif, 1980).
Daradjat, Zakiyah,1991 Ilmu Pendidikan
Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
Tafsir, Ahmad, 1991, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif
Islam, PT REMAJA ROSDA KARYA, Bandung.
Al-Abrasy,
Mohd.’Athijah, 1970, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Bulan Bintang,
Jakarta.
Net Aly, Hero,
MA. 1999, Ilmu Pendidikan Islam, Logos, Jakarta).
Marimba, Ahmad
D., 1980, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam,Bandung, Al-Ma’arif
Ali, Hamdani, 1986, Filsafat Ilmu Pendidikan, Kota
Kembang, Jogjakarta.