A. Pendekatan dalam Pendidikan Islam.
Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan dalam pendidikan Islam:
1.
Pendekatan
Pengalaman.
Pendekatan pengalaman yaitu
pemberian pengalaman keagamaan kepada siswa, dalam rangka penanaman nilai-nilai
keagamaan. Dengan pendekatan ini siswa diberi kesempatan untuk mendapatkan
pengalaman keagamaan baik secara individual maupun kelompok.
2. Pendekatan Pembiasaan.
Pembiasaan adalah suatu tingkah laku
tertentu yang sifatnya otomatis tanpa direncanakan terlebih dahulu dan berlaku
begitu saja tanpa dipikirkan lagi. Dengan pembiasaan pendidikan memberikan
kesempatan kepada peserta didik terbiasa mengamalkan ajaran agamanya, baik
secara individual maupun secara berkelompok dalam kehidupan sehari-hari.
3.
Pendekatan
Emosional.
Pendekatan emosional
adalah adalah usaha untuk menggugah perasaan dan emosi siswa dalam meyakini
ajaran Islam serta dapat merasakan mana yang baik mana yang buruk.
4.
Pendekatan
Rasional.
Pendekatan rasional
adalah suatu pendekatan mempergunakan rasio (akal) dalam memahami dan menerima
kebesaran kekuasaan Allah.
5.
Pendekatan
Fungsional.
Pengertian fungsional
adalah usaha memberikan materi agama menekankan kepada segi kemanfaatan bagi
siswa dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan tingkat perkembangannya.
6.
Pendekatan
keteladanan.
Pendekatan keteladanan
adalah memperlihatkan keteladanan, baik yang berlangsung melalui penciptaan
kondisi pergaulan yang akrab antara personal sekolah, perilaku pendidikan dan
tenaga pendidikan lain yang mencerminkan ahlaq terpuji, maupun yang tidak
langsung melalui suguhan ilustrasi berupa kisah-kisah keteladanan.
Dalam pendekatan keteladanan ini ada
beberapa metode yang dapat dipergunakan diantaranya, melalui performance,
kepribadian, cerita, dan ilustrasi yang mengandung unsur keteladanan
B. Metode Pendidikan Islam.
Para
ahli mendefinisikan metode sebagai berikut:
1.
Hasan Langgulung: metode adalah cara
atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.
Abd Rahman Ghunaimah: metode adalah
cara-cara yang praktis dalam mencapai tujuan pengajaran.
Langgulung
berpendapat bahwa penggunaan metode berdasarkan atas tiga aspek pokok yaitu:
a.
Sifat-sifat dan kepentingan yang berkenaan
dengan tujuan utama pendidikan Islam, yaitu pembinaan manusia mukmin
yang mengaku sebagai hamba Allah.
b.
Berkenaan dengan metode-metode yang
betul-betul berlaku yang disebutkan dalam Alquran.
c.
Membicarakan tentang pergerakan (motivation)
dan disiplin.
Metode pendidikan
Islam sangat menghargai kebebasan individu, selama kebebasan itu sejalan dengan
fitrahnya, sehingga seorang guru dalam mendidik tidak dapat memaksa muridnya
dengan cara yang bertentangan dengan fitrahnya. Akan tetapi guru harus
bertanggung jawab dalam membentuk karakter muridnya. Dia tidak boleh duduk diam
sedangkan murid-muridnya memilih jalan yang salah.
C. Dasar Metode Pendidikan Islam.
Metode pendidikan
Islam dalam penerapannya banyak menyangkut permasalahan individual atau sosial
peserta didik dan pendidik itu sendiri, sehingga dalam menggunakan metode
seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam.
Dalam hal ini tidak bisa terlepas dari dasar agama, biologis, psikologis, dan
sosiologis.
a)
Dasar Agama.
Alquran dan AsSunah tidak bisa dilepaskan
dari pelaksanaan metode pendidikan Islam. Dalam kedudukannya sebagai dasar
ajaran Islam, maka dengan sendirinya metode pendidikan Islam harus merujuk pada
kedua sumber ajaran tersebut.
b)
Dasar Biologis.
Perkembangan biologis manusia,
mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya. Sehingga semakin lama
perkembangan biologi seseorang, maka dengan sendirinya makin meningkat pula
daya intelektualnya. Dalam memberikan pendidikan dan pengajaran dalam
pendidikan Islam, seorang pendidik harus memperhatikan perkembangan biologis
peserta didik.
c)
Dasar Psikologis.
Metode pendidikan Islam baru dapat
diterapkan secara efektif, bila didasarkan pada perkembangan dan kondisi
psikologis peserta didik. Sebab perkembangan dan kondisi psikologis siswa
memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap internalisasi nilai dan
transformasi ilmu.
d)
Dasar Sosiologis.
Interaksi yang terjadi antara sesame
siswa dan interksi antara guru dan siswa, merupakan interaksi timbal balik yang
kedua belah pihak akan saling memberikan dampak positif pada keduanya.
Oleh
karena itu, guru sebagai pendidik dalam berinteraksi dengan siswanya hendaknya memberikan
teladan dalam proses sosialisasi dengan pihak lainnya.
D. Prinsip Metode Pendidikan Islam.
Seorang pendidik
perlu memperhatikan prinsip-prinsip metode pendidikan, sehingga para pendidik
mampu menerapkan metode yang tepat dan cocok sesuai dengan kebutuhannya.
Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Mempermudah
Metode yang digunakan oleh pendidik
pada dasarnya adalah menggunakan suatu cara yang memberikan kemudahan bagi
peserta didik untuk menghayati dan mengamalkan ilmu pengetahuan, ketrampilan,
dan sekaligus mengidenntifikasi dirinya dengan nilai-nilai yang terdapat dalam
ilmu pengetahuan dan ketrampilan tersebut.
2)
Berkesinambungan
Berkesinambungan dijadikan sebagai
prinsip metode pendidikan Islam, karena dengan asumsi bahwa pendidikan Islam
adalah sebuah proses yang berlangsung terus menerus.
3)
Fleksibel dan Dinamis
Metode pendidikan Islam harus
digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. Sebab dengan kelenturan dan
kedinamisan metode tersebut, pemakaian metode tidak hanya monoton dan zaklik
dengan satu macam metode saja.
E. Metode Pendidikan Menurut Pakar Pendidikan
Islam.
Para ahli didik
Islam telah merumuskan berbagai metode pendidikan Islam diantaranya adalah
Abdur Rahman an nahlawi, beliau mengungkapkan metode pendidikan sebagai
berikut:
a)
Metode hiwar (percakapan) Qurani dan Nabawi.
b)
Mendidik dengan kisah Qurani dan Nabawi.
c)
Mendidik dengan amtsal Qurani dan Nabawi.
d)
Mendidik dengan member teladan.
e)
Mendidik dengan pembiasaan diri dan
pengalaman.
f)
Mendidik dengan mengambil ibrah (palajaran)
dan mauizah (peringatan).
g)
Mendidik dengan membuat senang (targhib) dan
membuat takut (tarhib).
F. Metode Mengajar Dalam Pendidikan Islam.
Metode –metode tersebut
diantaranya:
1) Metode Ceramah 10) Metode Unit
2) Metode Diskusi 11) Metode Sosio Drama
3) Metode Tanya jawab 12) Metode Studi Kemasyarakatan
4) Metode Demonstrasi 13) Metode Modul
5) Metode Karyawisata 14) Metode Berprogram
6) Metode Penagasan 15) Dan lain-lain
7)
Metode Pemecahan masalah
8)
Metode Simulasi
9) Metode Eksperimen
G. Tehnik
Mengajar dalam Pendidikan Islam.
Berbeda dengan metode,
teknik lebi bersifat spesifik.Hadari Nawawi menawarkan beberapa teknik pendidikan Islam.
1.
Mendidik melalui keteladanan
Dalam proses pendidikan berarti
setiap pendidik harus berusaha menjadi teladan peserta didiknya. Teladan dalam semua
kebaikan dan bukan sebaliknya. Dengan teladan tersebut diharapkan peserta didik
senantiasa akan mencontoh segala sesuatu yang baik-baik dalam perkataan maupun
perbuatan.
2.
Mendidik melalui kebiasaan.
Faktor pembiasaan ini hendaknya
dilakukan secara kontinu dalam arti dilatih dengan tidak jemu-jemunya, dan
faktor ini pun harus dilakukan dengan menghilangkan kebiasaan buruk.
3.
Mendidik melalui cerita dan nasehat.
Teknik ini bertumpu pada bahasa, baik
lisan maupun tertulis. Dan teknik ini akan sangat besar pengaruhnya pada
perkembangan psikologis peserta didik, bila disampaikan dengan baik.
4.
Mendidik melalui disiplin.
Peserta didik sejak dini harus
dikenalkan dengan nilai-nilai yang mengatur kehidupan manusia, yang berguna
bagi dirinya masing-masing agar berlangsung tertib, efisien, dan efektif.
5.
Mendidik melalui partisipasi.
Peserta didik diberi kesempatan
berpartisipasi, antara lain melalui proses bertukar pikiran antara pendidik
dan peserta didik. Tentu saja dengan
menyesuaikan taraf umur dan perkembangan siswa.
6.
Mendidik melalui pemeliharaan.
Dalam masalah ini, anak-anak
memerlukan perlindungan agar terhindar dari pengaruh buruk dari kawan-kawan
atau masyarakat sekitarnya. Disaat ini pula anak-anak membutuhkan kasih saying
dan perhatian yang cukup.