PENDAHULUAN
Evaluasi
dalam pendidikan merupakan salah satu kunci bagi seorang guru untuk dapat
mengetahui tingkat kesuksesan dalam mentrasnferkan ilmunya kepada siswa. Dengan
adanya evaluasi, akan dapat diketahui kebaikan serta kelemahan pembelajaran
yang dilaksanakan. Untuk kemudian dapat ditingkatkan agar lebih memberikan
keunggulan dalam melaksanakan pembelajaran bagi siswa.
Sebelum kita
mengetahui lebih jauh tentang evaluasi dalam pendidikan, ada beberapa hal yang
menjadi pokok masalah yang harus kita pecahkan dalam hal ini yaitu:
a. apa definisi dari evaluasi, dan apa
kaitan antara pengukuran, penilaian dan evaluasi?
b. Apa tujuan dan fungsi dari
penilaian?
c. Apa saja ciri penilaian pendidikan ?
Dalam
makalah ini akan membahas pokok masalah diatas, untuk sedikit mengantarkan kita
mengetahui pengertian evaluasi, tujuan serta ciri dari penilaian dalam
pendidikan.
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, TUJUAN, FUNGSI DAN CIRI EVALUASI
PENDIDIKAN
A. Pengertian
Evaluasi
1. Definisi Evaluasi
Menurut Bloom et. Al (1971) : Evaluasi sebagaimana kita lihat, adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam
kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana
tingkat perubahan dalam diri siswa.
Menurut Stufflebeam et.al (1971) : Evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative
keputusan.
2. Pengertian Evaluasi
Selain istilah evaluasi seperti yang tercantum diatas,
kita dapati pula istilah pengukuran dan penilaian. Coba perhatikan
contoh-contoh berikut :
a. Apabila ada orang yang akan memberi
sebatang tongkat kepada kita, dan kita disuruh memilih antara dua tongkat yang
tidak sama panjangnya, maka tentu saja kita akan memilih yang “panjang”. Kita
tidak akan memilih yang “pendek” kecuali ada alasan yang sangat khusus.
b. Pasar, merupakan suatu tempat
bertemunya orang-orang yang akan menjual dan membeli. Sebelum menentukan barang
yang akan dibelinya, seorang pembeli akan memilih dahulu mana barang yang lebih
“baik” menurut ukurannya. Semuanya itu dipertimbangkan karena menurut
pengalaman sebelumnya.
Dari contoh-contoh diatas ini dapat kita simpulkan
bahwa sebelum menentukan pilihan, kita mengadakan penilaian terhadap
benda-benda yang akan kita pilih. dari langkah kegiatan yang dilalui sebelum
mengambil barang untuk kita, itualh yang disebut mengadakan evaluasi, yakni
mengukur dan menilai. Kita dapat mengadakan penilaian sebelum kita mengadakan
pengukuran.
Didalam istilah asingnya, pengukuran adalah measurement, sedang penilaian adalah evaluation.
Dari kata evaluation inilah diperoleh kata Indonesia evaluasi yang
berarti menilai.
3. Pengertian Pengukuran, Penilaian dan
Evaluasi
Mengukur adalah membandingkan
sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif.
Menilai adalah mengambil suatu
keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk, penilain bersifat
kualitatif
Mengadakan evaluasi meliputi kedua
langkah diatas, yakni mengukur dan menilai.
4. Penilaian Pendidikan
Pada awalnya, pengertian evaluasi pendidikan
selalu dikaitkan dengan prestasi belajat siswa. Definisi yang pertama
dikembangkan oleh Ralph Tyler (1950). Ahli ini mengatakan bahwa evaluasi
merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam
hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika belum,
bagaimana yang belum dan apa sebabnya. Definisi yang lebih luas dikemukakan
oleh dua orang ahli lain, yakni Cronbach dan stufflebeam. Tambahan definisi
tersebut adalah bahwa proses evaluasi bukan sekadar mengukur sejauh mana tujuan
tercapai, tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
Guru
patut dibekali dengan evaluasi sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni
mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur apakah
siswa sudah menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa atas bimbingan guru
sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
Pembelajaran bukanlah satu-satunya
factor yang menentukan prestasi belajar, karena prestasi merupakan hasil kerja
yang keadaannya sangat kompleks.
Apabila sekolah diumpamakan sebagai
tempat mengolah sesuatu dan calon siswa diumpamakan sebagai bahan mentah maka
lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan hasil olahan yang sudah siap
digunakan. Dalam istilah inivasi yang menggunakan teknologi maka tempat
pengolahan ini disebut transformasi.
- Input, adalah bahan mentah yang
dimasukkan ke dalam transformasi. Dalam dunia sekolah maka dimaksud dengan
bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan memasuki sekolah.
- Output, adalah bahan jadi yang dihasilkan
oleh transformasi. Yang dimaksud adalah siswa lulusan sekolah yang
bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah seorang siswa berhak lulus atau
tidak, perlu diadakan kegiatan penilain, sebagai alat penyaring kualitas.
- Transformasi, adalah mesin yang
bertugas mengubah bahan mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia sekolah, sekolah
itulah yang dimaksud dengan transformasi. Bahan jadi yang diharapkan, yang
dalam hal ini siswa lulusan sekolah ditentukan oleh beberapa factor sebagai
akibat bekerjanya unusr-unsur yang ada yaitu sebagai berikut :
a. Siswa sendiri
b. Guru dan personal lainnya
c. Bahan pelajaran
d. Metode mengajar dan system evaluasi
e. Sarana penunjang
f. System administrasi
- Umpan balik, adalah segala informasi
baik yang menyangkut output maupun transformasi. Umpan balik ini diperlukan
sekali untuk memperbaiki input maupun transformasi.
B. Tujuan dan
Fungsi Penilaian
Fungsi
penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif
Dengan cara mengadakan penilaian guru mempunyai cara
untuk mengadakan seleksi atau penilaian terhadap siswanya. Penilaian itu
sendiri mempunyai berbagai tujuan antara lain :
a. Untuk memilih siswa yang dapat
diterima disekolah tertentu
b. Untuk memilih siswa yang dapat naik
ke kelas atau tingkat berikutnya.
c. Untuk memilih siswa yang seharusnya
mendapat beasiswa
d. Untuk memilih siswa yang sudah
berhak meninggalkan sekolah, dsb.
2. Diagnostik
Apabila alat yang digunakan dalam penelitian cukup
memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya, guru akan mengetahui
kelemahan siswa. Disamping itu, diketahui pula sebab musabab kelemahan itu.
Dengan mengadakan penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang
kebaikan dan kelemahannya, sehingga akan lebih mudah dicari cara untuk
mengatasinya.
3. Penempatan
Untuk menentukan dengan pasti seorang siswa harus
ditempatkan, digunakan suatu penilaian. Sekelompok siswa yang mempunyai niali
yang sama, akan berada dalam kelompok yang sama dalam belajar.
4. Pengukur Keberhasilan
Dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana suatu program
berhasil diterapkan, keberhasilan program ditentukan oleh beberapa factor yaitu
factor guru, metode mengajar, sarana dan system administrasi.
C. Ciri
Penilaian Pendidikan
Ciri-ciri penilaian dalam pendidikan , antara lain adalah sebagai berikut :
1) Penilaian dilakukan secara tidak
langsung
2) Penggunaan ukuran kuantitatif;
artinya menggunakan symbol bilangan sebagai hasil pertama pengukuran. Setelah
itu diinterpretasikan ke bentuk kualitatif.
3) Penilaian pendidikan menggunakan,
unit-unit atau satuan-satuan yang tetap.
4) Bersifat relative; artinya tidak
sama atau tidak selalu tetap dari satu waktu ke waktu yang lain.
5) Dalam penilaian pendidikan itu
sering terjadi kesalahan-kesalahan. Adapun sumber kesalahan dapat ditinjau dari
berbagai factor, yaitu :
a. Terletak pada ukurannya
Alat yang digunakan untuk mengukur
haruslah baik.
b. Terletak pada orang yang melakukan
penilaian
Hal ini berupa :
- Kesalahan pada waktu melakukan penilaian karena factor
subjektif penilai telah berpengaruh pada hasil pengukuran.
- Kecenderungan dari penilai untuk memberikan nilai
secara “murah atau “mahal”.
- Adanya hallo-effect,
yakni adanya kesan penilai terhadap siswa.
- Adanya pengaruh hasil yang diperoleh terdahulu
- Kesalahan yang disebabkan oleh kekeliruan menjumlah angka-angka
hasil penilaian.
c. Terletak pada anak yang dinilai
- Suasana hati akan sangat brpengaruh terhadap hasil
penilaian
- Keadaan fisik ketika siswa sedang dinilai
d. Terletak pada situasi di mana
penilaian berlangsung
- Suasana gaduh, didalam maupun diluar ruangan dapat
mengganggu konsentrasi siswa, demikian pula tingkah laku kawan-kawan
disekelilingnya akan mempengaruhi diri siswa dalam mengerjakan soal.
- Pengawasan penilaian.
PENUTUP
Dari uraian
diatas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan proses menggambarkan,
memperoleh , dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternative
keputusan.
Mengadakan
evaluasi meliputi dua langkah yaitu mengukur (kuantitatif) dan menilai
(kualitatif).
Tujuan
atau fungsi penilaian ada beberapa hal :
1. Selektif, dengan mengadakan
penilaian guru mempunyai cara untuk mengadakan seleksi terhadap siswanya
2. Diagnostic, dengan mengadakan
penilaian, guru mengadakan diagnosis kepada siswa tentang kebaikan dan
kelemahannya.
3. Penempatan, untuk dapat menentukan
dimana seorang siswa ditempatkan, digunakan suatu penilaian
4. Pengukur Keberhasilan, untuk
mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan.
Ciri dari
penilaian pendidikan adalah :
- Dilakukan secara tidak langsung
- Penggunaan ukuran kuantitatif
- Menggunakan unit-unit atau
satuan-satuan yang tetap
- Penilaian pendidikan itu sering terjadi
kesalahan-kesalahan