Sabtu, 10 Januari 2015

Sejarah Pendidikan Islam (Pengertian, Objek, Metode, dan Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam)


SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
A. PENDAHULUAN
Sejarah adalah kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau peristiwa penting yang benar-benar terjadi. Definisi ini lebih menekankan pada materi peristiwa tanpa mengaitkan dengan aspek yang lainnya. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas, sejarah adalah gambaran masa lalu tentang aktivitas kehidupan manusia sebagai makhluk sosial yang disusun berdasarkan fakta dan interpretasi terhadap objek peristiwa masa lampau (Gazalba,1981:2).
Sejarah Islam adalah berbagai peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan Islam dalam berbagai aspek. Dalam kaitan ini, maka muncullah berbagai istilah yang biasanya digunakan untuk sejarah itu, di antaranya: Sejarah Islam, Sejarah Kebudayaan Islam, Sejarah Peradaban Islam dan Sejarah Pendidikan Islam (Abuddin Nata,2000:315).
Pendidikan adalah suatu proses pengubahan tingkah laku seseorang ataupun kelompok orang dalam usaha ,mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan peatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Sedangkan menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana dalam upaya mewujudkan suasana kegiatan belajar dan pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan dirinya dalam memperoleh nilai-nilai spiritual, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan-keterampilan yang sangat diperlukan bagi dirinya masyarakat, bangsa dan Negara.
B. PEMBAHASAN/MATERI
1. Pengertian Sejarah Pendidikan Islam
Kata sejarah dalam bahasa Arab di sebut Tarikh yang menurut bahasa berarti ketentuan masa. Sedang menurut istilah berarti “keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada. Atau bisa diartikan sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi di masa lampau dan benar-benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia[1]. Sedangkan pengertian yang lain sejarah juga mencakup perjalanan hidup manusia dalam mengisi perkembangan dunia dari masa ke masa karena sejarah mempunyai arti dan bernilai sehingga manusia dapat membuat sejarah sendiri dan sejarah pun membentuk manusia[2]. Dalam bahasa Inggris, Sejarah disebut History yang berarti: pengalaman masa lampau dari umat manusia (the past experience of mankind).
Pendidikan Islam yaitu suatu proses bimbingan dari pendidik terhadap perkembangan jasmani, rohani, dan akal peserta didik ke arah terbentuknya pribadi muslim yang baik[3]. Karena ia merupakan alat yang dapat difungsikan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan hidup manusia (sebagai makhluk pribadi dan sosial) kepada titik optimal kemampuannya untuk memperoleh kesejateraan hidup di dunia dan kebahagiaan hidup di akhirat.
Pendidikan Islam menurut Zakiah Drajat merupakan pendidikan yang lebih banyak ditunjukkan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain yang bersifat teoritis dan praktis[4]. Dari berbagai pengertian pendidikan islam dapat kita simpulkan bahwa pendidikan islam adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi muslim yang baik.
Dari pengertian sejarah dan pendidikan islam maka dapat dirumuskan pengertian tentang  sejarah pendidikan islam atau Tarihut Tarbiyah Islamiyah dalam buku Zuhairini yaitu:
1.  Keterangan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam dari waktu ke waktu yang lain, sejak zaman lahirnya islam sampai dengan masa sekarang.
2. Cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, baik dari segi ide dan konsepsi maupun segi institusi dan operasionalisasi sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang[5].
Dra. Hasbullah merumuskan bahwa sejarah pendidikan islam yaitu:
1.  Catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam  dari sejak lahirnya sampai sekarang.
2.  Suatu cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam baik dari segi gagasan atau ide-ide, konsep, lembaga maupun opersinalisasi sejak zaman nabi Muhammad hingga saat ini[6].
Dari dua sumber yang merumuskan sejarah pendidikan islam dapat disimpulkan bahwa kedua penjelasan ini memiliki maksud yang sama yaitu peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang.
2. Objek dan Metode Sejarah Pendidikan Islam
A.   Objek Sejarah Pendidikan Islam
Objek Sejarah Pendidikan Islam mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengan pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam baik informal, formal, maupun non-formal. Sejalan dengan peranan Agama Islam sebagai dakwah menyeru kebaikan dan mencegah kemungkaran, menuju kehidupan yang sejahtera lahir dan bathin (material dan spiritual), namun sebagai cabang ilmu pengetahuan, objek sejarah pendidikan islam umumnya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan dalam objek-objek sejarah pendidikan, seperti mengenai sifat-sifat yang dimilikinya, dengan kata lain bersifat menjadi “sejarah sebagai subjek” [7].
B. Metode Sejarah Pendidikan Islam
Mengenai metode sejarah pendidikan islam, walaupun terdapat hal-hal yang sifatnya khusus, berlaku kaidah-kaidah yang ada dalam penulisan sejarah. Kebiasaan dari penelitian dan penulisan sejarah meliputi suatu perpaduan khusus keterampilan intelektual. Sejarahwan harus menguasai alat-alat analisis untuk menilai kebenaran materi-materi sebenarnya, dan perpaduan untuk mengumpulkan dan menafsirkan materi-materi tersebut kedalam kisah yang penuh makna. Sebagai seorang ahli, sejarahwan harus mempunyai sesuatu kerangka berpikir kritis baik dalam mengkaji materi maupun dalam menggunakan sumber-sumbernya[8].
Untuk memahami sejarah pendidikan islam diperlukan suatu pendekatan atau metode yang bisa ditempuh adalah keterpaduan antara metode deskriptif, metode komparatif dan metode analisis sistensis.
  1. Metode deskriptif
Dengan metode ini ditunjukan untuk menggambarkan adanya pendidikan islam tersebut, maksudnya ajaran islam sebagai agama samawi yaitu ajaran-ajaran islam yang dibawa oleh Rosulullah saw, yang termaktub dalam Al-Qur’an dijelaskan oleh As-sunnah, khususnya yang langsung berkaitan dengan pendidikan islam dapat dilukiskan dan dijelaskan sebagaimana adanya. Pada saatnya dengan cara ini maka yang terkandung dalam ajaran islam dapat dipahami.
  1. Metode komparatif
Metode ini berusaha membandingkan sebuah perkembangan pendidikan islam dengan lembaga-lembaga islam lainya. Dengan metode ini dimaksudkan bahwa ajaran-ajaran islam tersebut dikomparasikan dengan fakta-fakta yang terjadi dan berkembang dalam waktu serta tempat-tempat tertentu untuk mengetahui adanya persamaan dan perbedaan dalam suatu permasalahan tertentu, sehingga dapat diketahui pula adanya garis-garis tertentu yang menghubungkan pendidikan islam dengan pendidikan yang dibandingkan serta dapat diajukan pemecahan yang mungkin apabila keduanya terjadi kesenjangan.
3.   Metode analisis sintesis.
Yaitu dengan melihat sosok pendidikan islam secara lebih kritis, ada analisis dan bahasan yang luas serta ada kesimpulan yang spesifik, dengan demikian akan tampak kelebihan dan kekhasan pendidikan islam. Hal itu akan lebih jelas dengan adanya pendekatan sintesis yang dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan yang diambil guna memperoleh suatu keutuhan dan kelengkapan kerangka pencapaian tujuan serta manfaat penulisan Sejarah Pendidikan Islam.  Selain itu juga dapat digunakan untuk memberikan analisis terhadap istilah-istilah atau pengertian-pengertian yang diberikan ajaran islam secara kritis, sehingga menunjukkan kelebihan dan kekhasan pendidikan islam.. Metode ini dapat pula didayagunakan untuk kepentingan proses pewarisan dan pengembangan budaya umat manusia yang islami[9]
Selain ketiga metode tersebut, juga dapat menggunakan metode lisan, observasi, dan juga documenter dalam penggalian dan penulisan sejarah pendidikan islam, antaranya:
  1. Metode lisan, dengan metode ini pelacakan suatu objek sejarah dengan menggunakan interview.
  2. Metode Observasi, dalam hal ini objek sejarah diamati secara langsung.
  3. Metode Dokumenter, dimana dengan metode ini berusaha mempelajarinya secara cermat dan mendalam segala catatan atau dokumen tertulis.
3. Manfaat / Kegunaan Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam
         Dengan mengkaji sejarah akan bisa memperoleh informasi tentang pelaksanaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran, dan kebangkitan kembali tentang pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui segala sesuatu yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, intitusi, sistem, dan operasionalisnya yang terjadi dari waktu ke waktu, jadi sejarah pada dasarnya tidak hanya sekedar memberikan romantisme tetapi lebih dari itu merupakan refleksi historis. Dengan demikian belajar sejarah pendidikan islam dapat memberikan semangat (back projecting theory) untuk membuka lembaran dan mengukir kejaya dan kemajuan pendidikan islam yang baru dan lebih baik. Dengan demikian sejarah pendidikan islam sebagai study tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan sejarah pendidikan sudah barang tentu sangat bermanfaat terutama dalam rangka memberikan sumbangan bagi pertumbuhan atau perkembangan pendidikan[10].
Manfaat / kegunaan mempelajari sejarah pendidikan islam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  1. Bersifat umum
Secara umum sejarah memegang peranan penting bagi kehidupan umat manusia. Hal ini karena sejarah menyimpan atau mengandung kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilai-nilai baru bagi pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran Islam (Al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung dan tidak langsung mengandung makna benar, pelajaran yang sangat tinggi dan pimpinan utama khususnya umat islam. Ilmu tarikh (sejarah) dalam islam menduduki arti penting dan berguna dalam kajian dalam islam. Oleh karena itu kegunaan sejarah pendidikan meliputi dua aspek yaitu kegunaan yang bersifat umum dan yang bersifat akademis[11].
Sejarah pendidikan islam memiliki kegunaan tersendiri diantaranya sebagai faktor keteladanan, cermin, pembanding, dan perbaikan keadaan. Sebagai faktor keteladanan dapat dimaklumi karena al-Qur’an sebagai sumber ajaran islam banyak mengandung nilai kesejarahan sebagai teladan. Hal ini tersirat dalam Al-Qur’an, yaitu diantaranya :
v      Dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab : 21, yang memiliki arti
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu ada teladan yang baik bagi kamu sekalian”.
v       Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran : 31, yang memiliki arti :
“Katakana olehmu (Muhammad) jika kamu sekalian cinta kepada Allah, maka hendaklah ikut akan daku, niscaya Allah cinta kepada kamu”.
v      Dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf : 158, yang memiliki arti :
“Dan hendaklah kamu mengikuti akan di (Muhammad) supaya kamu mendapat petunjuk”.
Berpedoman pada ayat diatas umat islam dapat meneladani proses pendidikan islam semenjak zaman kerasulan Muhammad saw, Khulafaur Rasyidin, ulama-ulama besar dan para pemuka gerakan pendidikan islam.
Sebagai cermin ilmu sejarah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan. Akan tetapi sejalan dengan perkembangan bahwa tidak semua kagiatan manusia berjalan mulus terkadang menemukan rintangan-rintangan tertentu sehingga dalam proses kegiatannya mendapat sesuatu yang tidak diharapkan, maka kita perlu bercermin atau dengan kata lain mengambil pelajaran dari kejadian-kejadian masa lampau sehingga ilmu tarikh itu bagi masa sekarang dapat menjadi cermin dan dapat diambil manfaatnya, khususnya bagi perkembangan pendidikan islam.
Sebagai pembanding, suatu peristiwa yang berlangsung dari masa ke masa tentu memiliki kesamaan dan kekhususan. Dengan demikian hasil proses pembanding antara masa silam, sekarang, dan yang akan datang diharapkan dapat memberi andil bagi perkembangan pendidikan islam karena sesungguhnya tarikh itu menjadi cermin perbandingan bagi masa yang baru.
Sebagai perbaikan, setelah berusaha menafsirkan pengalaman masa lampau manusia dalam berbagai kegiatan kita berusaha pula untuk memperbaiki keadaan yang sebelumnya kurang konstruktif menjadi lebih konstruktif[12].
2. Bersifat Khusus
Adapun kegunaan sejarah pendidikan islam yang bersifat akademis diharapkan dapat :
  1. Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang.
  2. Mengambil manfaat dari proses pendidikan islam, guna memecahkan problematika pendidikan islam pada masa kini.
  3. Memiliki sikapn positif terhadap perubahan-perubahan dan pembaharuan-pembaharuan sistem pendidikan islam.
Selain itu sejarah pendidikan islam akan mempunyai kegunaan dalam rangka pembangunan dan pengembangan pendidikan islam. Dalam hal ini, sejarah pendidikan islam akan memberikan arah kemajuan yang pernah dialami sehingga pembangunan dan pengembangan itu tetap berada dalam kerangka pandangan yang utuh dan mendasar[13].
v            Pentingnya dalam Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam
Dari mengkaji sejarah kita dapat memperoleh informasi tentang pelaksaan pendidikan islam dari zaman Rosulullah sampai sekarang, mulai dari pertumbuhan, perkembangan, kemajuan, kemunduran dan kebangkitan kembali dari pendidikan islam. Dari sejarah dapat diketahui bagaimana yang terjadi dalam penyelenggaraan pendidikan islam dengan segala ide, konsep, institusi, sistem, dan opersionalnya yang terjadi dari waktu ke waktu[14].
Dalam ajaran islam, pendidikan mendapatkan posisi yang sangat penting dan tinggi karena pendidikan merupakan salah satu perhatian sentral (central attention) masyarakat. Pengalaman pembangunan di negara-negara sudah maju khususnya negara-negara di dunia Barat membuktikan betapa besar peran pendidikan dalam proses pembangunan.
Tepatnya dikatakan oleh Ghulam nabi Saqib Education may be used to help modernize a society, education, therefore is certainly the key to the modernization of muslim societies. Demikian juga tepat dapat dikatakan Jhon Dewey, pendidikan diartikan sebagai social continuty of life. Pendidikan juga diartikan, it mo kowly as transmission from some persons to others of the skills the arts and the science. Adapun Kant, mengartikan pendidikan sebagai care, discipline and instruction.
Oleh karena itu, peranan pendidik sangat penting dan pendidikan hendaknya memenuhi kebutuhan masyarakat[15].
4. Ilmu-ilmu yang Berkaitan dengan Sejarah Pendidikan Islam.
Sejarah Pendidikan Islam bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, ia merupakan bagian dari sejarah pendidikan secara umum. sejarah pendidikan menguraikan perkembangan pendidikan dari dahulu hingga sekarang. Karena itu Sejarah Pendidikan Islam erat kaitanya dengan ilmu-ilmu lain, seperti:
  1. Sosiologi
Kita bisa menyaksikan bahwa interaksi yang terjadi, baik antar individu maupun antar golongan, dimana dalam hal ini menimbulkan suatu dinamika. Dinamika dan perubahan tersebut bermuara pada terjadinya mobilitas social, semua itu berpengaruh pada system pendidikan Islam serta kebijaksanaan Pendidikan Islam yang dijalankan pada suatu masa.
2.      Ilmu Sejarah
Karena ia membahas tentang perkembangan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian penting di masa lampau, dan juga di bahas sebagai ihwal “orang-orang besar” dalam struktur kekuasaan dan politik, karena umumnya orang-orang besar cukup dominan pengaruhnya dalam menentukan system, materi, tujuan pendidikan yang berlaku pada masa itu.
3.      Sejarah Kebudayaan
Sejarah pendidikan merupakan bagian sejarah kebudayaan umat manusia, karena mendidik itu berarti pula suatu usaha untuk menyerahkan atau mewariskan kebudayaan. Dalam hal ini pendidikan berarti pemindahan isi kebuayaan untuk menyempunakan segala kecakapan anak didik guna menghadapi persoalan-persoalan dan harapan-harapan kebudayaan.
Begitu juga dengan Sejarah Pendidikan Islam, kita mengetahui bahwa pendidikan Islam adalah usaha mewariskan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Oleh karena itu mempelajari sejarah kebuadayaan dalam rangka memahami sejarah Islam adalah sangat penting.
5.  Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam
Secara garis besar Dr. Harun Nasution membagi sejarah Islam ke dalam 3 periode, yaitu periode klasik, pertengahan dan modern. Kemudian perinciannya dapat dibagi menjadi lima masa, yaitu:
  1. Masa hidupnya Nabi Muhammad SAW (571-632 M)
  2. Masa khalifah yang empat (khulafaur Rasyidin; Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali; (632-661)
    1. Masa kekuasaan Umaiyah di Damsyik (661-750 M)
    2. Masa kekuasaan Abbasiyah di Bagdad (750-1250 M )
    3. Masa dari jatuhnya kekuasaan khalifah di Bagdad tahun 1250 M dampai sekarang.
1. Periode Klasik ( 650-1250 M )
Dalam periode klasik ini dapat pula dibagi menjadi dua masa, yaitu masa kemajuan islam I dan masa Disintegrasi.
A. Masa Kemajuan Islam I ( 650 – 1000 M )
Masa ini merupakan masa ekspansi, integrasi dan keemasan islam. Dalam hal ekspansi, sebelum Nabi Muhammad wafat di tahun 632 M. Seluruh semenanjung arabia telah tunduk kebawah kekuasaan islam. Ekspansi ke daerah-daerah di luar Arabia dimulai dizaman Khalifah pertama, yaitu Abu Bakar As-Siddik. Di masa pemerintahan khulafaur rosyidin ( Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali ) inilah terjadi ekspansi, integrasi, dan juga keemasan islam.
B. Masa Disintegrasi ( 1000 – 1250 M )
Disintegrasi dalam bidang politik sebenarnya sudah mulai terjadi pada akhir zaman Bani Umayyah, tetapi memuncak pada bani Abbas terutama  setelah kholifah-kholifah. Disintegrasi politik ini terjadi dalam lapangan kebudayaan dan juga lapangan agama. Perpecahan dikalangan umat Islam menjadi besar, karena adanya daerah-daerah yang berdiri sendiri, disamping itu Bagdad telah timbul pusat-pusat kebudayaan lain, terutama Cairo di Mesir, Cordova di Spanyol, Asfahan, Bukhara dan Samarkand di Timur. Dengan munculnya pusat-pusat kebudayaan baru ini, terutama yang berada di bawah kekuasaan Persia, bahasa Persia meningkat menjadi bahasa kedua di dunia Islam[16].
2. Periode Pertengahan
Periode ini dapat dibagi menjadi dua masa, masa kemunduran I dan masa tiga kerajaan besar.
A. Masa Kemunduran I
Kemunduran dimasa ini terjadi karena adanya desentralisasi dan disintegrasi dalam dunia Islam yang semakin meningkat. Di zaman ini juga hancurnya khilafah secara formil. Islam tidak lagi mempunyai khalifah, yang diakui oleh semua umat Islam sebagai lambang persatuan dan ini berlaku sampai kerajaan Usmani mengangkat kerajaan yang baru di Istambul pada abad keenambelas. Bagian yang merupakan pusat dunia Islam, jatuh ke tangan bukan Islam untuk beberapa waktu. Dan terlebih dari itu, Islam hilang dari Spanyol[17]
B. Masa Tiga Kerajaan Besar ( 1500-1800  M )
Pada masa ini dapat pula dibagi  kedalam dua fase, fase kemajuan dan fase kemunduran.
a. Fase Kemajuan ( 1500-1700 M )
Fase kemajuan ini merupakan kemajuan Islam II. Kemajuan Islam II ini lebih banyak merupakan kemajuan dalam bidang politik.  Selain itu juga dibangunnya tempat ibadah seperti masjid Aya Sofia, yang pada mulanya adalah gereja yang kemudian dirobohkan dan dijadikan sebuah masjid. Terdapatnya gedung-gedung bersejarah, yaitu Taj Mahal, Benteng Merah, Jama Masjid, istana-istana dan gedung-gedung pemerintahan di Dhelhi.
b. Fasa Kemunduran II ( 1700-1800 M )
Kemunduran disini terjadi karena timbulnya pemberontakan-pemberontakan, seperti di Suria dan Lebanon. Selain itu di Persia, kerajaan Safawi juga mendapat serangan dari Raja Afghan. Dimasa ini kekuatan militer dan politik menurun. Dagang dan ekonomi umat Islam, dengan hilangnya monopoli dagang antara Timur dan Barat dari tangan mereka, jatuh. Begitu pula dalam bidang ilmu pengetahuan, saat itu ilmu pengetahuan tidak banyak mengalami perkembangan. Saat itulah dunia islam dalam keadaan mundur dan statis.
3. Periode Modern 1800 M
Periode ini merupakan zaman kebangkitan islam. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang berakhir di tahun 1801 M, membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir. Raja dan pemuka-pemuka Islam mulai berfikir dan mencari jalan untuk mengembalikan balance of Power. Kontak Islam dengan Barat sekarang berlainan sekali dengan kontak Islam dengan Barat diperiode Klasik. Pada saat itu Barat dalam keadaan kegelapan, sekarang sebaliknya Islam sedang dalam masa kegelapann dan kini Islamlah yang banyak belajar dari bangsa Barat.
Dengan demikian timbullah apa yang disebut pemikiran dan aliran pembaharuan atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan pemikiran bagaimana
caranya membuwat umat Islam maju kembali seperti pada masa periode klasik.
C. KESIMPULAN
Sejarah Pendidikan Islam adalah  peristiwa atau cabang ilmu pengetahuan mengenai pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam dari segi ide, konsep, lembaga operasionalisasi dari sejak zaman nabi Muhammad saw sampai sekarang atau catatan peristiwa tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan islam sejak lahirnya hingga sekarang ini        Manfaat Sejarah Pendidikan Islam adalah sebagai faktor keteladanan, Mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang
Manfaat Sejarah Pendidikan Islam adalah sebagai faktor keteladanan, mengetahui dan memahami pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, sejak zaman lahirnya sampai masa sekarang, dapat mengetahui periodesasi sejarah Islam pada masa dahulu, mengambil manfaat dari proses pendidikan Islam guna memecahkan problematika pendidikan Islam pada masa kini, memiliki sikap positif terhadap perubahan-perubahan system pendidikan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
 Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1992
Harun Nasution , Islam ditinjau dari berbagai aspeknya,  Jakarta: Universitas Indonesia,  1985
Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997
Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001
A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999
Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995.
Maksum,  Madrasah Sejarah dan Perkembangan, Jakarta: logos Wacana Ilmu, 1999
Maryam, Siti, dkk., Sejarah Peradaban Islam Dari Masa Klasik Hingga Modern, Yogjyakarta: Jur. SPI Fak. Adab IAIN Sunan Kali Jaga bekerja sama dengan LESFI, 2003

[1]  Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, hlm.1
[2]  Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005,    hlm.1
[3]  A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, hlm. 11
4  http//forum.dudung.net.
[5] Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, hlm. 2
[6] Hasbullah, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: PT Raja Garfindo Persada, 1995, hlm. 8-9
[7] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, hlm. 14.
[8] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, hlm. 14
[9] Enung K Rukiati,Sejarah Pendidikan Islam di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, hlm. 14-15.
[10] Departemen Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005, h. 18
[11] A. Mustafa, Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Bandung: CV Pustaka Setia, 1999, hlm. 16.
[12] Enung K Rukiati, Sejarah Pendidikan Islam di indonesia,Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, hlm. 17.
[13] Zuhairini, dkk, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1997, hlm. 2
[14]Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 2001, hlm.11.
[15] Departemen  Agama, rekontruksi Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia, Jakarta: Departemen Agama RI, 2005, hlm. 7
[16] Harun Nasution , Islam ditinjau dari berbagai aspeknya,  Jakarta: Universitas Indonesia,  1985, hlm 75.