Kamis, 30 Mei 2013

Tingkatkan Pendidikan Islam

Umat Islam memiliki sejumlah harapan terhadap Menteri Agama (Menag) yang baru, Suryadharma Ali. Menag baru diharapkan mampu mewujudkan kemajuan, terutama dalam pelayanan haji, pendidikan Islam, dan kegiatan dakwah.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Amidhan, menyatakan, perbaikan dan peningkatan pelayanan dalam penyelenggaraan haji tentu merupakan salah satu tugas menag baru. ''Kami juga berharap ada peningkatan dakwah kepada umat sampai ke pelosok,'' katanya di Jakarta, Jumat (23/10).


Menurut Amidhan, ini merupakan sebagian dari tugas dan fungsi Departemen Agama. Demikian juga dengan pendidikan Islam. Ia mengatakan, perbaikan dan peningkatan pendidikan Islam di negeri ini juga merupakan salah satu tantangan bagi menag baru.

Menag baru yang merupakan politikus, jelas Amidhan, diharapkan benar-benar mampu menampung kepentingan dan keinginan umat. Ia menambahkan, baru kali ini jabatan tersebut diisi politikus. ''Justru, sebagai politikus, kami yakin kepentingan umat Islam diakomodasi.''

Amidhan menambahkan, masih banyak undang-undang terkait keagamaan yang belum selesai dan ini tentu menjadi pekerjaan rumah menag yang baru, seperti soal jaminan produk halal dan zakat.

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Mustofa Zuhad Mughni, berharap, menag bisa lebih menyatukan umat. Jangan sampai, kata dia, terjadi perpecahan di antara umat Islam sendiri. Hal terpenting, harus ada perbaikan pelayanan haji dan pendidikan Islam.

Mustofa mengatakan, perhatian pada peningkatan pendidikan Islam sangat diperlukan. Selain itu, kata dia, perhatian terhadap kesejahteraan para guru pendidikan Islam, seperti madrasah, juga mestinya terus mendapat perhatian.

Selain itu, Mustofa juga berharap, segala kebijakan yang akan dibuat terkait kepentingan umat harus bisa diterima oleh seluruh kalangan ormas Islam atau umat pada umumnya. ''Kami berharap tak ada kebijakan yang menimbulkan kontroversi,'' katanya.

Secara terpisah, Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), Adian Husaini, mengingatkan menag agar memberikan teladan baik kepada umat untuk tidak cinta dunia. Sebab, kata dia, sumber kejahatan adalah cinta dunia dan jabatan.

Keteladanan, kata Adian, nantinya patut ditiru oleh kalangan Depag sendiri dan terutama oleh umat Islam di Indonesia. Ia juga berharap pendidikan Islam mendapat perhatian. ''Kami berharap, pendidikan Islam diperhatikan sehingga menjadi pendidikan yang unggul di negeri ini.''

Adian pun meminta menag agar mampu membersihkan pemikiran liberal yang dewasa ini banyak mumcul justru dari kalangan perguruan tinggi Islam. Di sisi lain, ia berharap akan lebih banyak dai andal dan mampu berdakwah menjawab tantangan umat.

Dalam acara serah terima jabatan di Depag, Kamis petang, Menag Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya akan memperkuat peran dalam kehidupan bangsa. Ia mengatakan, di bawah kepemimpinannya, Depag nantinya tak hanya menjalankan fungsi yang telah berjalan.

Fungsi tersebut adalah penyelenggaraan ibadah haji, pengelolaan pendidikan agama dan keagamaan, bimbingan dan pelayanan kehidupan beragama, penguatan kehidupan keluarga, pembinaan dan pelestarian perkawinan, serta pembinaan kerukunan antarumat beragama

Namun, kata Menag, ada masalah-masalah aktual seperti pembangunan akhlak dan moral bangsa, penanganan radikalisme berbasis kelompok agama, dan pemberdayaan ekonomi umat melalui lembaga filantropi yang memerlukan perhatian. "Ini perlu perhatian serius dan profesional.''

Tak hanya itu, Menag juga menegaskan, sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia harus mengembangkan visi Islam yang rahmatan lil alamin. Ia mengatakan, visi tersebut sesuai dengan konsep Alquran.

Menag berharap pula dukungan dan kerja sama dari ormas keagamaan dan media dalam menginformasikan kebijakan dan program Depag kepada publik. ''Kami ingin bekerja dengan keikhlasan serta semangat dan orientasi melayani umat dan pembangunan sektor agama,'' katanya.