Minggu, 31 Maret 2013

ASUMSI TEORI-TEORI PSIKOLOGI


Psikologi Perilaku (Behavior)
Tahun 1948, BF. Skinner mengadakan penelitian dengan menempatkan delapan ekor merpati dalam kotak yang dirancang khusus. Salah satu sisi kotak ditutup dengan lapisan bahan lunak yang bisa dipatuki merpati. Kotak itu juga dilengkapi alat pembagi makanan yang dikendalikan oleh peneliti. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, merpati sudah belajar memperoleh makanan dengan mematuki lapisan lunak tersebut. Setiap kali mereka mematuki lapisan lunak itu, alat pembagi makanan akan memberikan pelet makanan. Untuk penelitian kali ini, Skinner menyetel alat tersebut agar mengeluarkan makanan setiap 15 detik tanpa dpengaruhi oleh perilaku merpati.

Tahun 1948, BF. Skinner mengadakan penelitian dengan menempatkan delapan ekor merpati dalam kotak yang dirancang khusus. Salah satu sisi kotak ditutup dengan lapisan bahan lunak yang bisa dipatuki merpati. Kotak itu juga dilengkapi alat pembagi makanan yang dikendalikan oleh peneliti. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, merpati sudah belajar memperoleh makanan dengan mematuki lapisan lunak tersebut. Setiap kali mereka mematuki lapisan lunak itu, alat pembagi makanan akan memberikan pelet makanan. Untuk penelitian kali ini, Skinner menyetel alat tersebut agar mengeluarkan makanan setiap 15 detik tanpa dpengaruhi oleh perilaku merpati.
Tahun 1948, BF. Skinner mengadakan penelitian dengan menempatkan delapan ekor merpati dalam kotak yang dirancang khusus. Salah satu sisi kotak ditutup dengan lapisan bahan lunak yang bisa dipatuki merpati. Kotak itu juga dilengkapi alat pembagi makanan yang dikendalikan oleh peneliti. Dalam penelitian-penelitian sebelumnya, merpati sudah belajar memperoleh makanan dengan mematuki lapisan lunak tersebut. Setiap kali mereka mematuki lapisan lunak itu, alat pembagi makanan akan memberikan pelet makanan. Untuk penelitian kali ini, Skinner menyetel alat tersebut agar mengeluarkan makanan setiap 15 detik tanpa dpengaruhi oleh perilaku merpati. Skinner mendapati bahwa enam dari delapan merpati itu merespons dengan melakukan perilaku yang tidak lazim secara berulang-ulang. Seekor merpati melompat naik-turun agar memperoleh makanan, sedangkan seekor lagi menganggung-nganggukkan kepalanya. Ketika Skinner menyetel alat pembagi makanan agar lebih lambat dalam mengeluarkan makanan, gerakan kepala si burung yang menangguk-ngangguk itu bertambah cepat. Skinner mengungkapkan bahwa dia telah menciptakan ’merpati yang berperilaku tidak masuk akal’. Karena pelet makanan keluar setelah anggukan kepala atau lompatan, merpati-merpati tersebut menjadi tahu bahwa keluarnya makanan akan selalu mengikuti periaku tersebut. Perilaku tersebut terus diulangi dengan amakan sebagai motivasinya.

Melihat penelitian klasik yang dilakukan Skinner tentang merpati yang berperilaku tidak masuk akal, kita dapat menyimpulkan aspek-aspek utama dalam psikologi perilaku:
a. Psikologi harus dilihat sebagai suatu bidang ilmu dan dipelajari secara ilmiah.
b. Aliran behavior terutama menaruh perhatian pada perilaku yang dapat diamati – berbeda dengan peristiwa batiniah seperti pikiran dan emosi.
c. Belajar dari lingkungan menjadi pengaruh yang utama terhadap perilaku manusia.
d. Hanya ada sedikit perbedaan antara pembelajaran yang terjadi pada manusia dan pembelajaran yang terjadi pada hewan lain. Karena itu, penelitiaa bisa dialukan terhadap manusia, juga terhadap hewan.

Kontribusi dan Kelamahan:

Psikologi perilku merupakan perspektif yang berpengaruh dan sangat berhasil. Psikologi perilaku menekankan pentinya perilaku belajar lewat pengkondisian klasikal (classical conditioning), pengkondisian operan (operant conditioning), dan belajar sosial (social learning). Pendekatan ini sangat bertumpu pada konsep-konsep yang dapat diuji dan penelitian eksperimental yang diteliti. Tekniknya manjur untuk merubah perilaku manusia. Namun demikian, keterbatasan psikologi perilaku tetap ada, diantaranya:
- Munculnya reduksionis (penyederhanaan kompleksitas perilaku manusia).
- Dianggap mengabaikan hubungan dan dinamika kelompok, pentingnya evolusi, genetika dan fisiologi otak terhadap perilaku.
- Terlalu besifat mekanis
- Hanya bertujuan untuk memprediksi dan mengendalikan perilaku

2. Psikologi Psikodinamika

Pendekatan psikodinamika terhadap psikologi berpusat pada proses-proses bawah sadar yang mempengaruhi prilaku. Teori psikodinamika yang paling terkenal adalah teori dari Freud, yaitu teori ”struktur” kepribadian, pertahanan ego, perkembangan psikoseksual, dan teori mimpi.

Asumsi-asumsi penting psikologi psikodinamika adalah:

a. perilaku dan perasaan orang dewasa (termasuk masalah-masalah psikologis) berasal dari pengalaman masa kecil.
b. Hubungan antar manusia (terutama hubungan orangtua-anak) sangat penting dalam menentukan perasaan dan perilaku manusia.
c. Perilaku dan perasaan sangat dipengaruhi oleh makna kejadian-kejadian dalam pikiran bawah sadar dan motif-motif bawah sadar.
d. Berlawanan dengan cabang-cabang lain dalam psikologi yang sangat menekankan penelitian sistematis dan ilmiah, psikologi psikodinamika mencari informasi melalui mimpi, gejala, tingkah laku yang tidak masuk akal, dan semua ucapan pasien selama terapi.

Kontribusi dan Kelemahan:

Kontribusi yang diberikan oleh psikologi psikodinamika adalah
- mengenalkan pentingnya pikiran bawah sadar
- mengenalkan pentingnya pengalaman masa kecil dan hubungan dengan orang lain.
- Menerangkan masalah-masalah yang sulit dan penting
- Pendekatan yang berguna dalam memahami kesehatan mental, kendati tidak lengkap
- Seperangkat terapi dan teknik terapeutik yang sangat berguna bagi mereka yang sedang mengalami derita psikologis.

Meski psikodinamika memiliki kontribus, namun para ahli juga memandang adanya keterbatasan yang jauh lebih besar dari kegunaanny. Beberapa kelemahan itu adalah:
- teori-teorinya diperoleh dari studi-studi kasus.
- Konsep-konsepnya menarik, tetapi tidak jelas dan tidak dapat diuji.
- Reduksionisme psikodinamia
- Kesulitan berkomunikasi dan pola prilaku yang berulang-ulang – sebagai akibat pola asuhan yang buruk.

3. Psikologi Humanistik

Psikologi humanistik muncul lewat karya Rogers dan Maslow yang berusaha mencari kekuatan ketiga dalam psikologi untuk melepaskan diri dari batasan-batasan psikologi perilaku dan psikodinamika. Psikologi humanistik terutama diterpkan pada konseling yang amat mengutamakan pengalaman individu.

Beberapa asumsi penting psikologi humanistik adalah:

- manusia dimotivasi oleh adanya keinginan untuk berkembang dan memenuhi potensinya.
- Manusia bisa memilih ingin menjadi seperti apa, dan tahu apa yang terbaik bagi dirinya.
- Kita dipengaruhi oleh cara pandang kita terhadap diri sendiri, yang berasal dari cara orang lain memperlakukan kita
- Tujuan psikologi humanistik adalah membantu manusia memutuskan apa yang dikehendakinya dan membantu memenuhi potensinya.

Kontribusi dan Kelemahan

Beberapa kontribusi penting psikologi humanistik adalah:
- psikologi humanistik muncul sebagai pemberontakan terhadap psikologi perilaku dan psikologi psikodinamika. Psikologi humanistik masih tetap menjadi aliran subversif daripada menjadi bagian dari psikologi aliran utama. Kritikan psikologi humanistik terhadap aliran psikologi lainnya masih relevan sampai sekarang, sama seperti ketika aliran ini muncul.
- Psikologi humanistik mengingatkan kita akan pentingnya pengalaman manusia sebagai individu dalam aspek-aspek penting pengalaman manusia, seperti diri (self), pengalaman puncak, dan spiritulitas.
- Psikologi humanistik menyediakan model konseling yang sederhana, mudah dimengerti, dan efektif.

Dibalik kontribusi penting yang dimiliki psikologi humanistik, aliran ini juga memiliki beberapa kelemahan, yaitu:
- Pendekatan humanistik telah menghasilkan teori dan gagasan yang sangat sukar diuji dengan penelitian ilmiah, bahkan sampai pada taraf yang lebih luas daripada pendekatan psikodinamika.
- Karena pokok permasalahan dalam psikologi humanistik adalah pengalaman pribadi manusia, maka ada masalah logis dalam hal penerapan teori-teori yang berasal dari satu individu kepada individu yang lain. Contoh: kita tidak bisa menganggap dua orang yang menceritakan pengalaman puncak atau pengalaman spiritual, memiliki pengalaman yang sama.
- Banyak gagasan humanistik sangat terkait dengan kebudayaan, dan tidak mudah diterapkan pada berbagai macam masyarakat atau periode sejarah
- Penekanan humanistik pada manusia secara individu berarti pentingnya pengaruh eksternal pada kehidupan manusia mungkin telah diabaikan