Posted by Drs.H.Mutawalli, M.Pd.I on June 16, 2011
1.1. Pengertian Menurut Etimologi
Kata Fasasafah atau filsafat dalam bahasa
Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yang diambil dari
bahasa Yunani”philosophia”. Kata ini, merupakan kata majemuk dan beasal
dari kata-kata( philia= persahabatan, cinta) dan (shophia=
kebijaksanaan). Sehingga arti harfiahnya adalah seorang “pencinta
kebijaksanaan”. Kata filosofi yang dipungut dari bahasa Belanda juga
dikenal di Indonesia.Bentuk terakhir ini lebih mirip dengan aslinya.
Dalam bahasa Indonesia seseorang yang mendalam bidang falsafah
disebut”filsuf”.
1.2.Terrminologi
Fisafat adalah studi tentang seluruh
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan
dalam konsep mendasar. Filsafat tidak didalami dengan melakukan
eksprimen-eksperimen dan percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan
masalah secara persis, mencari solusi untuk itu, memberikan argumentasi
dan alas an yang tepat untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses
itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi,
mutlak diperlukan logika berpikir dan logika bahasa.
Logika merupakan sebuah ilmu yang
sama-sama dipelajari dalam matematika dan filsafat. Hal itu membuat
filsafat menjadi ilmu yang pada sisi-sisi tertentu berciri eksak di
samping nuansa khas filsafat, yaitu spekulasi, keraguan,rasa penasaran
dan ketertarika. Filsafat juga bias berarti perjalanan menuju sesuatu
yang paling dalam, sesuatu yang biasanya tidak tersentuh oleh disiplin
ilmu lain dengan sikap skeptic yang mempertanyakan segala hal.
2. Klasifikasi Filsafat
Dalam membangun tradisi Filsafat banyak
orang mengajukan pertanyaan yang sama, menanggapi dan meneruskan
karya-karya pendahulunya sesuai dengan latar belakang budaya, bahasa,
bahkan agama tempat tradisi filsafat itu dibangun. Oleh karena itu,
filsafat biasa diklasifikasikan menurut daerah geografis dan latar
belakang budayanya. Dewasa ini filsafat biasa dibagi menjadi dua
katagori besar menurut wilayah dan menurut latar belakang agama. Menurut
wilayah bisa dibagi menjadi Filsafat Barat dan Filsafat Timur dan
filsafat Timur Tengah. Sementara latar belakang agama dibagi menjadi ;
Filsafat Islam, Filsafat Budha, Filsafat Hindu dan Filsafat Kristen.
2.1 Filsafat Barat
Filsafat Barat adalah ilmu yang biasa
dipelajari secara akademis di universitas Eropa dan daerah-daerah
jajahan mereka. Filsafat ini berkembang dari tradisi filsafat orang
Yunani Kuno. Tokoh utama filsafat Barat antara lain; Plato, Thomas
Aquinos, Rene Descartes, Immanuel Kant, Georg Hegel, Arthur
Schopenhauer, Karl Heinrich Mark, Friedrich Nietzsche, dan Jean-Paul
Sartre.
Dalam tradisi filsafat Barat, dikenal adanya pembidangan dalam filsafat yang menyangkut tema tertentu.
- Metafisika mengkaji hakikat segala ayang ada. Dalam bidang ini, hakikat yang ada dan keberadaan(eksistensi) secara umum dikaji secara khusus dalam (Ontologi), Adapun hakikat manusia dan alam semesta dibahas dalam Kosmologi.
- Epistemologi mengkaji tentang hakikat dan wilayah pengetahuan(episteme secara harfiah berarti”pengetahuan”) Epistemologi membahas berbagai hal tentang pengetahuan seperti batas, sumber, serta kebenaran suatu pengetahuan.
- Aksiologi membahas masalah nilai atau norma yang berlaku pada kehidupan manusia. Dari aksiologi lahirlah dua cabang filsafat yang membahas aspek kualitas hidup manusia: etika dan estetika.
- Etika, Filsafat moral, membahas tentang bagaimana seharusnya manusia bertindak dan mempertanyakan bagaimana kebenaran dari dasar tindakan itu dapat diketahuai. Beberapa topic yang dibahas di sini adalah soal kebaikan, kebenaran, tanggungjawab, suara hati dan sebagainya.
- Estetika membahas mengenai keindahan dan implikasinya pada kehidupan. Dari estetika lahirlah berbagai mascam teori mengenai kesenian atau seni dari berbagai macam hasil budaya.
2.2 Filsafat Timur
Filsafat Timur adalah tradisi falsafi
yang terutama berkembang di Asia, khususnya di India, Republik Rakyat
Cina dan daerah daerah lain yang pernah dipengaruhi budayanya. Sebuah
cirri khas Filsafat Timur ialah dekatnya hubungan filsafat dengan agama.
Meskipun hal ini kurang lebih juga bisa dikatakan untuk Filsafat Barat,
Terutama di Abad Pertengahan, tetapi di Dunia Barat filsafat’ an-sich’
masih menonjol daripada Agama. Nama-nama beberapa filsuf Timur, antara
lain siddharta Gautama/Budha,bodhidharma, Lao tse, Kong Hu Cu, Zhuang Zi
dan juga Mao Zedong
2.3. Filsafat Timur Tengah
Filsafat Timur tengah dilihat dari
sejarahnya merupakan para filsuf yang bisa dikatakan juga merupakan ahli
waris tradisi Filsafat Barat. Sebab para filsuf Timur Tengah yang
pertama-tama adalah orang-orang Arab atau orang-orang Islam dan juga
beberapa orang yahudi, yang menaklukkan daerah-daerah di sekitar laut
tengah dan menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafah mereka.
Lalu mereka menterjemahkan dan memberikan komentar terhadap karya-karya
Yunani. Bahkan ketika Eropa setelah runtuhnya kekaisaran Rumawi masuk ke
Abad Pertengahan dan melupakan karya-karya klasik Yunani, para filsuf
Timur Tengah ini mempelajari karya-karya yang sama dan bahkan terjemahan
mereka dipelajari lagi oleh orang-orang Eropa. Nama-nama beberapa
filsuf Timur Tengah adalah Ibnu sina, Ibnu Thufail, Kahlil Gibran dan
Averroes.
2.4 Filsafat Islam
Filssafat Islam merupakan filsafat yang
seluruh cendekianya adalah Muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara
filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf
muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama
Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran
Islam. Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka bila dalam filsafat lain
masih ‘mencari Tuhan, dalam filsafat Islam justru Tuhan sudah ditemukan,
dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, namun
filsuf Islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan alam,
karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan yang tak pernah ada
finalnya.
2.5 Filsafat Kristen.
Filsafat Kristen mulanya disusun oleh
para bapa Gereja untuk menghadapi tantangan zaman di abad pertengahan.
Saat itu dunia barat yang Kristen tengah berada dalam zaman kegelapan(
dark age). Masyarakat mulai mempertanyakan kembali kepercayaan agamanya.
Filsafat Kristen banyak berkutat pada masalah ontology dan Filsafat
Ketuhan. Hampir semua filsuf Kristen adalah theologian atau ahli masalah
agama. Sebagai contoh : Santo Thomas Aquinos dan Santo Bonaventura.
3. Munculnya Filsafat
Filsafat Barat muncul di Yunani semenjak
kira-kira abad ke 7 S.M. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai
memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam,dunia dan lingkungan di
sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk
mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa
filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu
seperti Babilonia, Yudea( Israil) atau Mesir. Jawabnya sederhana: di
Yunani, tidak seperti daerah lain, tidak ada kasta pendeta sehingga
secara intelektual orang lebih bebas.
Orang Yunani pertama yang bisa diberi
gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang di pesisir Turki, tetapi
filsuf-filsuf Yunani yang terbesar ialah Sokrates, Plato dan
Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah
murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak
lain hanyalah’ komentar-komentar karya Plato belaka’. Hal ini
menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat.,
Buku karangan Plato yang terkenal adalah berjudul” etika, republic, apologi phaedo,dan krito”