A. PENDAHULUAN
Pertanyaan pokok
sebelum melakukan penilaian ialah apa yang harus dinilai itu. Terhadap pertanyaan tersebut kita kembali kepada
unsur-unsur yang terdapat dalam proses belajar mengajar. Ada empat unsur utama
dalam proses belajar mengajar yakni metode, tujuan, bahan, alat dan penilaian.
Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar yang diharapkan dapat dicapai
(dikuasai) oleh siswa, bahan adalah seperangkat pengetahuan ilmiah yang
dijabarkan dari kurikulum untuk disampaikan atau dibahas dalam proses belajar
mengajar. Metode dan alat adalah cara atau teknik yang digunakan untuk
mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai atau tidak.
Pada umumnya hasil
belajar dapat dikelompokkan menajdi tiga aspek yaitu ramah kognitif,
psikomotorik dan afektif. Secara eksplisit ketiga aspek tersebut dipisahkan
satu sama lain. Apapun jenis mata pelajarannya selalu mengandung tiga aspek
tersebut namun memiliki penekanan yang berbeda. Untuk aspek kognitif lebih
menekankan pada teori, aspek psikomotorik menekankan pada praktik dan kedua
aspek tersebut selalu mengandung afektif.
Dalam penelitian
ini kami sebagai penulis akan meneliti hal-hal yang menyangkut mengenai ranah
kognitif dalam penilaian proses belajar mengajar yang mana aspek kognitif ini
paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
B.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Penilaian
adalah upaya atau tindakan untuk mengetahui sejauhmana tujuan yang telah
ditetapkan itu tercaai atau tidak. Dengan kata lain, penilaian berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui keberhasilan proses dan hasil belajar siswa.
Ranah
kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk
didalamnya kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis,
mensintesis dan kemampuan mengevaluasi.
Dengan
demikian aspek kognitif adalah sub taksonomi yang yang menyangkut tentang
aktivitas mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat
yang paling tinggi yaitu evaluasi.[1]
2. Jenjang (Tingkatan) Aspek Kognitif
Dalam
hubungannya dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang peranan paling
utama yang menjadi tujuan pengajaran di SD, SMP dan SMA pada umumnya adalah
peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Aspek kognitif dibedakan atas
6 jenjang menurut taksonomi Bloom (1956) yang diurutkan secara hierarki
piramida. Sistem klasifikasi Bloom itu dapat digambarkan sebagai berikut:
Penilaian
|
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
|
Evaluation
|
Sintesis
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
Synthesis
|
||
Analisis
|
|
|
|
4
|
|
|
|
Analysis
|
||||
Penerapan
|
|
|
3
|
|
|
Application
|
||||||
Pemahaman
|
|
2
|
|
Comprehension
|
||||||||
Pengetahuan
|
1
|
knowledge
|
Keenam aspek itu bersifat kontinum dan overlap
(saling tumpang tindih). Aspek yang lebih tinggi meliputi semua aspek yang
dibawahnya.[2]
a.
Pengetahuan (knowledge)
Pada tahap ini menuntu siswa untuk mampu mengingat (recall)
berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya fakta rumus
terminologi strategi problem solving dan sebagainya
b.
Tingkat Pemahaman (Comprehension)
Pada tahap ini kategori pemahaman dihubungkan dengan kemampuan untuk
menjelaskan pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata
sendiri. Pada tahap ini peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan
kembali yang telah didengar dengan kata-kata sendiri.
c.
Tingkat Penerapan (Application)
Penerapan merupakan kemampuan untuk menggunakan atau menerapkan informasi
yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru, serta memecahkan berbagai
masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.[3]
Bloom membedakan delapan tipe aplikasi dalam rangka menyusun item tes tentang
aplikasi antara lain :
1)
Dapat
menetapkan prinsip atau generalisasi yang sesuai untuk situasi baru yang
dihadapi. Dalam hal ini yang bersangkutan belum diharapkan dapat memecahkan
seluruh problem, tetapi sekadar dapat menetapkan prinsip yang sesuai.
2)
Dapat menyusun kembali problemnya sehingga dapat
menetapkan prinsip atau generalisasi mana yang sesuai
3)
Dapat memberikan spesifikasi batas-batas
relevansi suatu prinsip atau generalisasi
4)
Dapat mengenali hal-hal khusus yang terpampang
dari prinsip dan generalisasi
5)
Dapat menjelaskan suatu gejala baru berdasarkan
prinsip dan generalisasi tertentu. Bentuk yang banyak dipakai adalah melihat
hubungan sebab-akibat. Bentuk lain ialah dapat menanyakan tentang proses
terjadinya atau kondisi yang mungkin berperan bagi terjadinya gejala
6)
Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi
berdasarkan prinsip dan generalisasi tertentu. Dasar untuk membuat ramalan
diharapkan dapat ditujukan berdasarkan perubahan kualitatif, mungkin pula
berdasarkan perubahan kuantitatif.
7)
Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu
dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan prinsip dan generalisai yang
relevan. Kemampuan aplikasi tipe ini banyak diperlukan oleh ahli-ahli ilmu
sosial dan para pembuat keputusan.
8)
Dapat menjelaskan alasan menggunakan prinsip dan
generalisasi bagi situasi baru yang dihadapi.[4]
d.
Tingkat Analisis (analysis)
Analisis merupakan kemampuan mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan
komponen-komponen / elemen suatu fakta. Konsep pendpat asumsi hipotesis atau
kesimpulan dan memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau
tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat ini peserta didik diharapkan menunjukkan
hubungan diantara berbagai gagasan dengan cara membandingkan gagasan tersebut
dengan standar prinsip atau prosedur yang telah dipelajari.
e.
Sintesis (synthesis)
Merupakan kemampuan seseorang dalam mengaitkan dan menyatukan berbagai
elemen dan unsur pengetahuan yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih
menyeluruh.
f.
Tingkat Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan peserta didik mampu
membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan, metode produk atau
benda dengan menggunakan kriteria tertentu.[5]
Kecakapan evaluasi seseorang setidak-tidaknya dapat dikategorikan ke dalam 6
tipe :
1)
Dapat memberikan evaluasi tentang ketepatan suatu
karya atau dokumen
2)
Dapat memberikan evaluasi satu sama lain antar
asumsi, evidensi, dan kesimpulan, juga
keajegan logika dan organisasinya. Dengan kecakapan ini diharapkan seseorang
mampu mengenal bagian-bagian serta keterpaduannya
3)
Dapat memahami nilai serta sudut pandang yang
dipakai orang dalam mengambil keputusan
4)
Dapat mengevaluasi suatu karya dengan memperbandingkannya dengan karya lain yang relevan
5)
Dapat mengevaluasi suatu karya dengan menggunakan
kriteria yang telah ditetapkan.
6)
Dapat memberikan evaluasi tentang suatu karya
dengan menggunakan sejumlah kriteria yang eksplisit.[6]
3. Ciri-ciri Ranah Kognitif
Adapun
ciri-ciri ranah penilaian dalam aspke kognitif adalah sebagai berikut:
a.
Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab
pertanyaan berdasarkan hafalan saja
b.
Pada tingkat pemahaman, peserta didik dituntu
untuk menyatakan masalah dengan kata-katanya sendiri, memberi contoh suau
konsep atau prinsip.
c.
Pada tingkat penerapan, peserta didik dituntut
untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru
d.
Pada tingkat analisis peserta didik diminta untuk
menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan
fakta dan pendapat serta menemukan hubugan sebab-akibat
e.
Pada tingkat sintesis peserta didik dituntut untuk
menghasilkan suatu cerita, komposisi hipotesis atau teorinya sendiri dan
mensintesiskan pengetahuannya
f.
Pada tingkat evaluasi, peserta didik dituntut
mengevaluasi informasi seperti bukti sejarah, editorial, teori-teori yang
termasuk didalamnya judgement terhadap hasil analisi untuk membuat kebijakan.
Tabel Kaitan Antara Kegiatan Pembelajaran dengan
Domain Tingkatan Aspek Kognitif[7]
No
|
Tingkatan
|
Dekskripsi
|
1
|
Pengetahuan
|
Arti
: pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa, tahun, daftar,
teori, prosedur, dll.
Contoh
kegiatan belajar:
-
Mengemukakan arti
-
Menentukan lokasi
-
Mendiskripsikan sesuatu
-
Menceritakan apa yang terjadi
-
Menguraikan apa yang terjadi
|
2
|
Pemahaman
|
Arti : pengertian hubungan antar
factor, antar konsep, dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan.
Contoh
kegiatan belajar:
-
Mengemukakan gagasan dan pendapat dengan
kata-kata sendiri
-
Membedakan atau membandingkan
-
Mengintepretasikan data
-
Mendiskripsikan dengan kata-kata sendiri
-
Menjelaskan gagasan pokok
-
Menceritakan kembali dengan kata-kata
sendiri
|
3
|
Aplikasi
|
Arti:
menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau menerapkan pengetahuan
dalam kehidupan sehari-hari
Contoh
kegiatan :
-
Menghitung kebutuhan
-
Melakukan percobaan
-
Membuat peta
-
Membuat model
-
Merancang strategi
|
4
|
Analisis
|
Artinya:
menentukan bagian-bagian dari suatu masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan
hubungan antar bagian tersebut.
Contoh:
-
Mengindentifikasi faktor penyebab
-
Merumuskan masalah
-
Mengajukan pertanyaan untuk mencari
informasi
-
Membuat grafik
-
Mengkaji ulang
|
5
|
Sintesis
|
Artinya:
menggabungkan berbagai informasi menjadi satu kesimpulan/konsep aau
meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu hal yang baru.
Contoh
kegiatan belajar:
-
Membuat desain
-
Menemukan solusi masalah
-
Menciptakan produksi baru, dst.
|
6
|
Evaluasi
|
Arti
: mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk, bermanfaat –tidak
bermanfaat
Contoh
kegiatan belajar:
-
Mempertahankan pendapat
-
Membahas suatu kasus
-
Memilih solusi yang lebih baik
-
Menulis laporan, dst.
|
4. Contoh Soal Tingkat Kemampuan Kognitif
Setelah diuraikan tipe
hasil belajar menurut tingkat-tingkat kemampuan kognitif dalam hubungannya
dengan bentuk dan tipe tes, berikut ini dikemukakan contoh-contoh soalnya.
Contoh soal hanya diambil dari tes pilihan ganda karena bentuk tes inilah yang
umumnya dianggap sukar menyusunnya oleh para guru dibanding dengan bentuk yang
lain.
v Soal Pengetahuan Hapalan
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
dengan melingkari huruf pada lembar jawaban.
1) Dalam Fisika kita mengenal
tiga besaran pokok, yaitu :
a. Meter – detik – gram d. Sentimeter – detik – gram
b. Meter – menit – kilogram e. Sentimeter – detik - kilogram
c. Meter – detik – kilogram
2) Masa jenis suatu zat adalah
perbandingan antara :
a. Masa dan volume d.
luas dan volume
b. Berat dan volume e.
massa dan panjang
c. Volume dan berat
v Soal Pemahaman atau Komprehensi
1) “Lubuk akal lautan ilmu”
berarti :
a. Banyaknya akal dan bijaksana d. Pandai lagi bijaksana
b. Sangat luas dan banyak pengetahuan e. Licik dan banyak akal
c. Arif dan banyak akal
2) Hujan orografis disebabkan oleh :
a. Pemanasan matahari yang kuat d. angin darat malam hari
b. Angin naik pegunungan e. angin musim
c. Angin laut siang hari
v Soal Penerapan atau Aplikasi
1)
Garis y =
2x + a menyinggung parabola y = x2
- 2x – 5, maka harga a adalah . . . .
a.
-9 b. -1 c. 1 d. 5 e.
9
2)
“May I use
your typewriter, Anton?,” Mary asked. Mary asked Anton . . . his typewriter.
a.
If the
might use d.
whether we would allow
b.
If she
could use e.
if he could use
c.
Whether we
would permit her touse
v Soal Analisis
Pilih
salah satu dan berilah tanda silang (x) di lembar jawaban pada:
a.
Jika (1),
(2), (3) betul
b.
Jika (1)
dan (3) betul
c.
Jika (2)
dan (4) betul
d.
Jika
semuanya betul
1)
Demokrasi
pancasila norma-norma pokoknya berdasarkan
(1)
Kepentingan
rakyat
(2)
Pembukuan
UUD 1945
(3)
Keputusan
Presiden
(4)
UUD 1945
2)
Tingkat
profase pada pembelahan mitosis ditandai oleh fenomena berikut:
(1)
Membran
inti dan nukleus mulai lenyap
(2)
Tiap
kromatin melepaskan diri menuju ketubnya masing-masing
(3)
Butir-butir
kromatin menjadi benang-benag kromosom
(4)
Kromosom
yang homolog terletak di bidang tengah sel
v Soal Sintesis
1)
Pemugaran rumah-rumah
penduduk, rehabilitasi selokan, dan pembuatan MCK merupakan proyek peningkatan
kesehatan penduduk desa. Kegiatan ini merupakan praktek nyata dari:
a.
Higiene d.
Patologi
b.
Sanitasi e.
Fisiologi
c.
ekologi
2)
Jika pada
akhir tahun 1998 produksi ketiga unit pabrik pupuk itu dengan kapasitas
produksi seperti diuraikan dalam bataan di atas yang tidak berubah, maka
perbandingan produk urea dan amonia
adalah:
a.
56 : 9 d.
57 : 11
b.
56 : 11 e.
57: 11
c.
57 : 10
v Soal Kemampuan evaluasi
1)
Puisi
pertama hasil karya Chairil Anwar yang sangat egoistis adalah:
a.
Surga d.
Nisan
b.
Karawang-Bekasi e. Aku
2)
Which of
the following is not true?
a.
Petroleum
plays an importtant part in generating electricity
b.
The need
for electricity has been increasing very rapidly
c.
The
passage also tells about the consumption of energy 20 years from now.
d.
Besides
electricity, Indonesia is also planning to use nuclear energy.
e.
The
passage does not mention about water power.[8]
C.
PENUTUP
Simpulan
Ranah
kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Dalam ranah
kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir, mulai dari
terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek
yang dimaksud adalah:
1.
Pengetahuan/
hafalan/ingatan (knowledge)
2.
Pemahaman
(comprehension)
3.
Penerapan
(application)
4.
Analisis (analysis)
5.
Sintesis
(syntesis)
6.
Penilaian/
penghargaan/evaluasi (evaulation)
Tujuan
aspek kognitif berorientasi kepada kemampuan berpikir yang mencakup kemampuan
memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan
beberapa ide, gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan
masalah tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Daryanto. 2007. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Haryati,
Mimin. 2008. Model dan Teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Gaung Persada Press.
Purwanto,
M. Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung
: PT. Remaja Rosdakarya.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta : PT. Grasindo.
Sudjana, Nana.
1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT. Rosdakarya.