Posted by Drs. Mutawalli, M.Pd.I on December 15, 2008
- Sejarah Da’wah Rasulullah Priode Madinah
Dakwah
Rasulullah yang dilakukan si Mekkah baik secara sembunyi-sembunyi
maupun terang-terangan berlangsung selama 13 tahun. Rintangan makin lama
makin bertambah karena itu Allah Menyediakan Tempat yang subur untuk
da’wah yaitu Madinah. Disinilah membangun umat untuk dijadikan duta
keseluruh pelosok dunia
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah
Pertama
Tersebarnya
berita tentang masuk Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib (Madinah),
membuat orang-orang kafir Quraisy semakin meningkatkan tekanan terhadap
orang-orang Mukmin di Makkah.
Lalu
Nabi saw. memerintahkan kaum Mukminin agar hijrah ke kota Madinah. Para
sahabat segera berangkat menuju Madinah secara diam-diam, agar tidak
dihadang oleh musuh. Namun Umar bin Khattab justru mengumumkan terlebih
dahulu rencananya untuk berangkat ke pengungsian kepada orang-orang
kafir Makkah. Ia berseru, “Siapa di antara kalian yang bersedia berpisah
dengan ibunya, silakan hadang aku besok di lembah anu, besuk pagi saya
akan hijrah.” Tidak seorang pun berani menghadang Umar.
Kedua
Setelah
mengetahui kaum Muslimin yang hijrah ke Madinah itu disambut baik dan
mendapat penghormatan yang memuaskan dari penduduk Yastrib,
bermusyawarahlah kaum kafir Quraisy di Darun Nadwah. Mereka merumuskan
cara yang diambil untuk membunuh Rasululah saw. yang diketahui belum
berangkat bersama rombongan para sahabat. Rapat memutuskan untuk
mengumpulkan seorang algojo dari setiap kabilah guna membunuh Nabi saw.
bersama-sama. Pertimbangannya ialah, keluarga besar Nabi (Bani Manaf)
tidak akan berani berperang melawan semua suku yang telah mengu¬tus
algojonya masing-masing. Kelak satu-satunya pilihan yang mungkin ambil
oleh Bani Manaf ialah rela menerima diat (denda pembunuhan) atas
terbunuhnya Nabi. Keputusan bersama ini segera dilaksanakan dan para
algojo telah berkumpul di sekeliling rumah Nabi saw. Mereka mendapat
instruksi: “Keluarkan Muhammad dari rumahnya dan langsung pengal
tengkuknya dengan pedangmu!”
Ketiga
Pada
malam pengepungan itu Nabi saw. tidak tidur. Kepada keponakannya, Ali
r.a., beliau memerintahkan dua hal: pertama, agar tidur (berbaring) di
tempat tidur Nabi dan, kedua, menyerahkan kembali semua harta titipan
penduduk Makkah yang ada di tangan Rasulullah saw. kepada para
pemiliknya.
Nabi
keluar dari rumahnya tanpa diketahui oleh satu orang pun dari para
algojo yang mengepung rumahnya sejak senja hari. Nabi saw. pergi menuju
rumah Abu Bakar yang sudah menyiapkan dua tunggangan (kendaraan) lalu
segera berangkat. Abu Bakar menyewa Abdullah bin Uraiqith Ad-Daily untuk
menunjukkan jalan yang tidak biasa menuju Madinah.
Keempat
Rasulullah
dan Abu Bakar berangkat pada hari Kamis tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun
kelima puluh tiga dari kelahiran Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga Abu
Bakar saja yang tahu keberangkatan Nabi saw. dan Abu Bakar malam itu
menuju Yatsib. Sebelumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah dan Asma, telah
menyiapkan bekal secukupnya untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi saw.
ditemani Abu Bakar berangkat bersama penunjuk jalan menelusuri jalan
Madinah-Yaman hingga sampai di Gua Tsur. Nabi dan Abu Bakar berhenti di
situ dan penunjuk jalan disuruh kembali secepatniya guna menyampaikan
pesan rahasia Abu Bakar kepada putranya, Abdullah.
Tiga
malam lamanya Nabi saw. dan Abu Bakar bersembunyi di gua itu. Setiap
malam mereka ditemani oleh Abdullah bin Abu Bakar yang bertindak sebagai
pengamat situasi dan pemberi informasi.
Kelima
Lolosnya
Nabi saw. dari kepungan yang ketat itu membuat kalangan Quraisy hiruk
pikuk mencari. Jalan Makkah-Madinah dilacak. Tetapi mereka gagal
menemukan Nabi saw. Kemudian mereka menelusuri jalan Yaman-Madinah.
Mereka menduga Nabi pasti bersembunyi di Gua Tsur. Setibanya tim pelacak
itu di sana, alangkah bingungnya mereka ketika melihat mulut gua itu
tertutup jaring laba-laba dan sarang bunung. Itu pertanda tidak ada
orang yang masuk ke dalam gua itu. Mereka tidak dapat melihat apa yang
ada dalam gua, tetapi orang yang di dalamnya dapat melihat jelas
rombongan yang berada di luar. Waktu itulah Abu Bakar merasa sangat
khawatir akan keselamatan Nabi. Nabi berkata kepadanya, “Hai Abu Bakar,
kita ini berdua dan Allah-lah yang ketiganya.”
Keenam
Kalangan
kafir Quraisy mengumumkan kepada seluruh kabilah, “Siapa saja yang
dapat menyerah¬kant Muhammad dan kawannya (Abu Bakar) kepada kami hidup
atau mati, maka kepadanya akan diberikan hadiah yang bernilai besar.”
Bangkitlah Suraqah bin Ja’syam mencari dan mengejar Nabi dengan harapan
akan menjadi hartawan dalam waktu singkat.
Sungguhpun
jarak antara Gua Tsur dengan rombongan Nabi sudah begitu jauh, namun
Suraqah ternyata dapat menyusulnya. Tatkala sudah begitu dekat,
tiba-tiba tersungkurlah kuda yang ditunggangi Suraqah, sementara pedang
yang telah diayunkan ke arah Nabi tetap terhunus di tangannya. Tiga kali
ia mengibaskan pedangnya ke arah tubuh Nabi, tetapi pada detik-detik
itu pula kudanya tiga kali tersungkur sehingga tak terlaksanalah maksud
jahatnya. Kemudian ia menyarungkan pedangnya dalam keadaan diliputi
perasaan kagum dan yakin, dia benar-benar berhadapan dengan seorang Nabi
yang menjadi Rasul Allah. Ia mohon kepada Nabi agar berkenan menolong
mengangkat kudanya yang tak dapat bangun karena kakinya terperosok ke
dalam pasir. Setelah ditolong oleh Nabi, ia meminta agar Nabi berjanji
akan memberinya hadiah berupa gelang kebesaran raja-raja. Nabi menjawab,
“Baiklah.”
Kemudian kembalilah Suraqah ke Makkah dengan berpura-pura tak menemukan seseorang dan tak pernah mengalami kejadian apa pun.
Ketujuh
Rasulullah
dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Kedatangan
beliau telah dinanti-nantikan masyarakat Madinah. Pagi hari mereka
berkerumun di jalanan, setelah tengah hari barulah mereka bubar.
Begitulah penantian mereka beberapa hari sebelum kedatangan Nabi. Pada
hari kedatangan Nabi dan Abu Bakar, masyarakat Madinah sudah menunggu
berjubel di jalan yang akan dilalui Nabi lengkap dengan regu genderang.
Mereka mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh diselingi nyanyian
yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu: “Bulan purnama
telah muncul di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah
kita bersyukur, atas ajakannya kepada Allah. Wahai orang yang
dibangkitkan untuk kami, kau datang membawa sesuatu yang ditaati.”
Kedelapan
Di
tengah perjalanan menuju Madinah, Rasu¬lullah singgah di Quba’, sebuah
desa yang terletak dua mil di selatan Madmnah. Di sana Beliau membangun
sebuah Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau
singgah di sana selama empat hari untuk selanjutnya meneruskan
perjalanan ke Madinah. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ dan
tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf persis pada waktu shalat Jum’at.
Lalu shalatlah beliau di sana. Inilah Jum’at pertama dalam Islam, dan
karena itu khutbahnya pun merupakan khutbah yang petama.
Kemudian
Nabi berangkat meninggalkan Bani Salim. Program pertama beliau
sesampainya di Madinah ialah menentukan tempat di mana akan dibangun
Masjid. Tempat itu ialah tempat di mana untanya berhenti setibanya di
Madinah. Ternyata tanah yang dimaksud milik dua orang anak yatim. Untuk
itu Nabi minta supaya keduanya sudi menjual tanah miliknya, namun mereka
lebih suka menghadiahkannya. Tetapi beliau tetap ingin membayar harga
tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dengan senang hati Abu Bakar
menyerahkan uang kepada mereka berdua.
Pembangunan
Masjid segera dimulai dan seluruh kaum Muslimin ikut ambil bagman,
sehingga berdiri sebuah Masjid berdinding bata, berkayu batang korma dan
beratap daun korma.
Kesembilan
Kemudian
Nabi mempersaudarakan antara orang-orang Muhajirin dengan Anshar.
Setiap orang Anshar mengakui orang Muhajirin sebagai saudara¬nya
sendiri, mempersilakannya tinggal di rumah¬nya dan memanfaatkan segala
fasilitasnya yang ada di rumah bersangkutan
Kesepuluh
Selanjutnya
Nabi saw. merumuskan piagam yang berlaku bagi seluruh kaum Muslimin dan
orang-orang Yahudi. Piagam inilah yang oleh Ibnu Hisyam disebut sebagai
undang-undang dasar negara dan pemerintahan Islam yang pertama. Isinya
mencakup tentang perikemanusiaan, keadilan sosial, toleransi beragama,
gotong royong untuk kebaikan masyarakat, dan lain-lain. Saripatinya
adalah sebagai berikut:
- Kesatuan umat Islam, tanpa mengenal perbedaan.
- Persamaan hak dan kewajiban.
- Gotong royong dalam segala hal yang tidak termasuk kezaliman, dosa, dan permusuhan.
- Kompak dalam menentukan hubungan dengan orang-orang yang memusuhi umat.
- Membangun suatu masyarakat dalam suatu sistem yang sebaik-baiknya, selurusnya dan sekokoh-kokohnya.
- Melawan orang-orang yang memusuhi negara dan membangkang, tanpa boleh memberikan bantuan kepada mereka.
- Melindungi setiap orang yang ingin hidup berdampingan dengan kaum Muslimin dan tidak boleh berbuat zalim atau aniaya terhadapnya.
- Umat yang di luar Islam bebas melaksanakan agamanya. Mereka tidak boleh dipaksa masuk Islam dan tidak boleh diganggu harta bendanya.
- Umat yang di luar Islam harus ambil bagian dalam membiayai negara, sebagaimana umat Islam sendiri.
- Umat non Muslim harus membantu dan ikut memikul biaya negara dalam keadaan terancam.
- Umat yang di luar Islam, harus saling membantu dengan umat Islam dalam melindungi negara dan ancaman musuh.
- Negara melindungi semua warga negara, baik yang Muslim maupun bukan Muslim.
- Umat Islam dan bukan Islam tidak boleh melindungi musuh negara dan orang-orang yang membantu musuh negara itu.
- Apabila suatu perdamaian akan membawa kebaikan bagi masyarakat, maka semua warga negara baik Muslim maupun bukan Muslim, harus rela menerima perdamaian.
- Seorang warga negara tidak dapat dihukum karena kesalahan orang lain. Hukuman yang mengenai seseorang yang dimaksud, hanya boleh dikenakan kepada diri pelaku sendiri dan keluarganya.
- Warga negara bebas keluar masuk wilayah negara sejauh tidak merugikan negara.
- Setiap warga negara tidak boleh melindungi orang yang berbuat salah atau berbuat zalim.
- Ikatan sesama anggota masyarakat didasarkan atas prinsip tolong-menolong untuk kebaikan dan ketakwaan, tidak atas dosa dan permusuhan.
Dasar-dasar
tersebut ditunjang oleh dua kekuatan. Kekuatan spiritual yang meliputi
keimanan seluruh anggota masyarakat kepada Allah, keimanan akan
pengawasan dan penlindungan-Nya bagi orang yang baik dan konsekuen, dan
Kekuatan material yaitu kepemimpinan negara yang tercerminkan oleh Nabi
Muhammad saw
- Keteladanan Rasul dalam membina umat di Madinah
Setelah sampai di Madinah beliau mulai membangun umat dengan keteladanan, langkah awal ialah :
1. Mempersaudaraan kaum muhajirin dan Anshor
Dalam
rangka memperkokoh daulah Islam di Madinah, Nabi Muhammad saw
mempersaudarakan kaum muslimin yang satu dengan yang lainnya. Di samping
maksud di atas. Juga dimaksudkan untuk menambah teguhnya persatuan umat
Islam dan akrabnya hubungan Muhajirin dan Anshor. Yang dipersaudaraan
oleh diberi contoh oleh Rasul dengan mengangkat tangan Ali bin Thalib
dan menyatakan ”Ini saudaraku” setelah itu diikuti oleh masing- masing mereka memilih saudara angkatnya sendiri, sebagai berikut :
No
|
Muhajirin
|
Anshor
|
1
|
Abu Bakar
|
Khrijah bin Zuhair
|
2
|
Umar bin Khatttab
|
Itban bin Malik
|
3
|
Bilal bin Rabah
|
Abu Ruwaihah
|
4
|
Amir bin Abdillah
|
Sa’ad bin Muadz
|
5
|
Abdul Rahman bin Auf
|
Sa’ad bin Rabi’
|
6
|
Zubair bin Awwam
|
Salamah bin Salamah
|
7
|
Usman bin Affan
|
Aus bin Tsabit
|
8
|
Thalhah bin Ubaidillah
|
Ka’ab bin Malik
|
9
|
Abu Huzaifah bin Utbah
|
Ubbah bin Bisyr
|
10
|
Ammar bin Yasir
|
Huzaifah bin Al Yaman
|
2. Keperwiraan Rasulullah dalam memimpin perang
a. Perang Badar.
Keperwiraan berasal dafri kata ”perwira” artinya gagah berani. Keperwiraan
berarti keberanian. Rasulullah dalam beberapa perang yang diikutinya,
memeperlihatkan bahwa Rasulullah sebagai komandan perang yang gagah
berani. Banyak contoh keperwiraan Rasulullah dalam peperangan melawan
orang-orang kafir Quresy, seperti dalam perang Badar, Uhud dan Khandaq.
Perang
Badar terjadi tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijarah bertepatan 8 Januari
623 Masehi. Perang ini terjadi didekat sebuat sumur milik Badar,
terletak antara Mekkah dan Madinah. Kaum muslimin berjumlah 314 orang
sedangkan kafir Quresy 1000 orang yang lengkap dengan peralatannya.
Sedangkan kaum muslimin dengan senjata seadanya.
Strategi
Rasulullah dalam perang Badar, dengan menguasai penampungan air, hal
itu sangat dibutuhkan kedua belah pihak. Sewaktu kedua pasukan saling
berhadapan, maka tiba-tiba seorang kafir Quresy bernama Aswad bin As’ad .
Ia Ingin menghancurkan kolam penampungan air yang dimiliki kaum
muslimin tetapi hal ini dapat digagalkan oleh Hamzah bin Abdul Muthalib
dan Aswad pun tewas dipukul dengan pedang.
Peperangan
dimulai dengan perang tanding satu lawan satu dari pihak Quresy
diwakili 3 orang yaitu : Utbah, Syaibah bin Rabiah dan Al Walid Utbah.
Dari kaum Muslimin diwakili Ubaidah bin Harits, Ali bin Abi
Thalib dan Hamzah bin Abdul Muthalib. Ketiga pahlawan Quresy ini mati
terbunuh. Dilanjutkan dengan perang masal,dengan iman yang kuat Kaum
Muslimin dapat memenangkan peperangan ini dengan pertolongan Allah.
b. Perang uhud.
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan Sya’ban tahu ke tiga Hijrah bertepatan dengan bulan Januari tahun 625
Masehi. Peperangan terjadi di gunung Uhud, sebelah utara kota Madinah.
Oleh karena itu peperangan ini dinamai Perang Uhud. Perang ini terjadi
karena kaum Quresy ingin membalas kekalahan di Perang Badar sebelumnya.
Kaum
muslimin berkuatan 700 orang sedangakan kaum kafir Quresy berkuatan
3000 orang. Dalam peperangan ini umat Islam dipimpin oleh Nabi Muhammad
saw sedangan kaum Quresy dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb, yang
didampingi isterinya Hindun penyair yang mempunyai suara yang bagus
untuk memberi semangat dan menghibur pasukannya. Peperangan dimulai
dengan perang tanding satu lawan satu dari kaum Muslimin diwakili oleh
Ali bin Abi Thalib, Hamzah bin Abdul Muthalib, Sa,ad bin Abi Waqas dan
Ashim bin Tsabit. Orang Quresy diwakili oleh Musafi bin Thalhah, Harits
bin Thalhah, Kilab bin Thalhah dan Jallas bin Thalhah. Dalam perang
tanding ini semua pahlawan Quresy mati terbunuh, setelah itu baru
dilanjutkan dengan perang massal.
Pada
mulanya kaum muslimin sudah menang dan kaum kafir meninggalkan
hartanya, disebabkan kaum muslimin khususnya pasukan pemanah turun dari
tempatnya untuk berbagi harta rampasan, pos kaum muslimin kosong, saat
itu Khalid bin Walid pasukan kuda kaum Quresy mendapat
kesempatan menerobos kaum muslimin kaum muslimin kucar kacir. Akhirnya
kemenangan sudah ditangan sebelumnya sekarang menjadi sirna disebabkan
oleh godaan dunia yaitu harta rampasan perang, kemenangan berpindah
tangan kepada Kaum Kafir Quresy.
Sebab kekalahan perang ini ialah:
1). Tentara panah yang berjumlah 50 orang taat kepada Rasulullah.
2) Adanya kaum munafiq sebanyak 300 orang yang dipimpin oleh Abdullah bin Ubay yang mundur tidak mau berperang.
3) Terjadinya
perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda tentang tempat peperangan
yang muda ingin di luar kota, sedangkan kaum tua ingin bertahan dalam
kota Madinah.
c. Perang Khandaq.
Perang
Khandaq atau Ahzah terjadi pada bulan syawal tahun 5 Hijrah, bertepatan
dengan bulan Maret tahun 627 Masehi. Perang ini sebelah utara kota
Madinah. Perang ini disebut khandaq (parit) karena kaum muslimin membuat
parit pertahanan. Disebut ”perang ahzab” karena kaum Quresy bersekutu
dengan penduduk lain yang berada sekitar kota Mekkah. Kaum muslimin berkekuatan sebanyak 3000 orang sedangakan kaum Quresy berkekutan 10000 orang .
Kaum muslimin dipinpin oleh Nabi Muhammad saw didampingi Ali bin Abi Tahalib, sedangkan kaum Quresy dipimpin oleh Abu Sufyan. Peperangan
ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan cara bertahan di balik parit
ayau khandaq. Parit ini merupakan ide seorang sahabat Rasul yang bernama Salman Al Farisi seorang sahabat yang berasal dari Bangsawan Persia yang mengembara mencari kebenaran.
3. Wafat Rasulullah
Menjelang
wafat Rasulullah sewaktu sakitnya makin parah, Rasulullah meminta
kepada Isteri-isterinya yang lain untuk dirawat di rumah Siti Aisyah
binti Abu Bakar Ash Shiddiq, Yang memimpin sholat Jamaah pada saat itu
Abu Bakar Ash Shiddiq, Keadaan itu membuat kaum muslimin cemas dan
khawatir, kalau-kalau Nabi wafat. Sewaktu Nabi mengetahui kecemasan kaum
muslimin beliau ingin menjumpai mereka. Dengan dipapah
oleh Ali bin Abi Thalib Nabi bersabda:” Wahai manusia! Saya mendengar
bahwa kamu sekalian merasa cemas kalau-kalau Nabimu meninggal dunia,
pernahkah ada seorang Nabi yang hidup selamanya? Kalau ada, maka aku akan dapat pula hidup selamanya! Saya akan menemui Allah dan kamu akan menyusulku.
Rasulullah
wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke 11 Hijrah, bertepatan dengan
8 Juni 632 Masehi, setelah mengalami sakit selama 13 hari dalam usia 63
tahun menurut perhitungan tahunHijrah. Beliau Meninggal di Rumah Siti
Aisyah binti Abu Bakar dan di kuburkan disana, Diantara orang yang ikut
memandikan beliau ialah : Abbas bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib,
Fadhal bin Abbas, Usamah bin Zaid dan Syuqran.
Reaksi sahabat ketika Rasulullah wafat, banyak diantara sahabat dan kaum muslimin yang tidak percaya bahwa Rasulullah wafat, Umar bin Khattab sangat marah sekali mendengar kabar wafatnya Rasulullah, seraya berkata: ”
Ada orang yang telah menyatakan Rasulullah wafat! Sesungguhnya, demi
Allah, beliau tidak wafat, hanya pergi mengahadap Tuhannya, sebagaimana
Nabi Musa pun pernah pergi menghadap Tuhan. Demi Allah, Rasulullah akan
kembali.” Tetapi setelah Abu Bakar
membenarkan berita kewafatan Rasulullah itu, disertai membacakan firman
Allah dalam surat Ali Imran ayat 144, maka barulah mereka percaya.
Firman yang dibacakan tersebut ialah: lihat Al-qur’an Onlines di oogle)
Artinya:”Muhammad
itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya
beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik
ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia
tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah
akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur” ( Ali Imran:144)
Beliau meninggalkan
dua pusaka dua pusaka ini tidak akan lekang oleh panas dan tidak akan
lapuk hujan itulah Al-Qur’an dan Hadits dari Nabi Muhammad saw.
LATIHAN
- Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat!
- Sikap penduduk Mekkah terhadap dakwah Nabi saw sebagai berikut….
- semua menolak
- semua menerima
- sebagian kecil menolak
- ada yang langsung menerima dan ada yang langsung menolak
- semua yang diatas benar
- Paman Nabi Muhammad saw yang sangat benci terhadap Islam ialah….
- Abu Tahalib
- Abu Lahab
- Abbas
- Hamzah
- Abu Bakar
- Hasutan Abu Lahab selalu dibantu oleh isterinya yang bernama ….
- Umi Salamah
- Ummu Aiman
- Ummu Jamil
- Ummu Lahab
- Ummu Kalsum
- Berikut ini adalah sahabat yang menemani Nabi sewaktu hijrah ke Madinah…
- Abu Bakar
- Abdur Rahman bin Auf
- Umar bin Khattab
- Ali bin Abi Tahalib
- Abdullah bin Umar
- Berikut ini adalah sahabat yang dipersaudaraan oleh Rasul, kecuali …
- Abu Bakar dan Khrijah bin Zuhair
- Umar bin Khatttab dan Itban bin Malik
- Bilal bin Rabah dan Abu Ruwaihah
- Amir bin Abdillah dan Sa’ad bin Muadz
- Ali bin Abi Thalib dan Abdullah bin Zubair
- Peperangan yang pertama kali diikuti oleh Nabi Muhammad saw ialah….
- Perang Uhud
- Perang Badar
- Perang Khandaq
- Perang Tabuk
- Perang Hunaen
- Pahlawan Quresy yang terbunuh dalam perang tanding di Badar ialah….
- Syaibah bin Rabi’ah
- Ubaidah bin Harits
- Ali bin Abi Thalib
- Hamzah bin Abdul Muthalib
- Umar bin Khattab
- Pahlawan Kaum Muslimin yang mengikuti perang tanding di Badar ialah….
- Utbah
- Syaibah bin Harits
- Al Walid bin Utbah
- Usman bin Affan
- Umar bin Khattab
- Pimpinan kaum munafiq yang mengundurkan diri dalam perang Ialah…
- Abdullah bin Saba’
- Abdullah bin Ubay
- Abdullah bin Salim
- Umayyah bin Khalaf
- Abdullah bin Zubeir
- Pahlawan Quresy yang terbunuh dalam perang tanding di Uhud, kecuali……
- Musafi bin Thalhah,
- Harits bin Thalhah,
- Kilab bin Thalhah
- Jallas bin Thalhah.
- Al Walid bin Utbah
- Pahlawan kaum Muslimin yang tidak mengikuti perang tanding di Uhud ialah…
- Ali bin Abi Thalib,
- Hamzah bin Abdul Muthalib,
- Sa,ad bin Abi Waqas
- Ashim bin Tsabit
- Uamar bin Khtattab
- Yang membunuh Aswad bin Abdul As’ad ialah ….
- Ali bin Abi Thalib
- Hamzah bin Abdul Muthalib
- Ubaidah bin Harits
- Umar bin Khattab
- Usman bin Affan
- Pasukan berkuda kafir Quresy yang dapat melumpuhkan pertahanan Islam dalam perang Uhud ialah…
- Abu Jahal
- Abu Sufyan
- Khalid bin Walid
- Utbah bin Rabi’ah
- Kilab bin Thalhah
- Pada waktu Nabi saw sedang sakit, yang menjadi imam shalat Jamaah ialah …..
- Abu Bakar Ash Shiddiq
- Umar bin Khatab
- Hafsah binti Umar
- Saudah binti Zam’ah
- Usmah bin Affan
- Ketika sakitnya mulai parah Nabi Muhammad saw meminta izin kepada isteri-isterinya yang lain untuk dirawat di rumah…..
- Siti Maimunah
- Siti Aisyah
- Hafsah bin Umar
- Saudah binti Zam’ah
- Zainab binti Rawahah
- Nabi Muhammad saw wafat pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun ke 11 Hijrah bertepatan dengan tanggal…
- 6 Juni tahun 632 Masehi
- 7 Juni tahun 632 Masehi
- 8 Juni tahun 632 Masehi
- 8 Juni tahun 633 Masehi
- 9 Juni tahun 632 Masehi
- Berikut ini adalah yang ikut memandikan jenazah Nabi Muhammad saw, kecuali…
- Abbas bin Abdul Muthalib
- Ali bin Abi Thalib
- Usamah bin Zaid
- Zaid bin Haritsah
- Qustam bin Abbas
- Yang dapat menenangkan kegoncangan para sahabat dan kaum muslimin waktu Rasulullah wafat ialah…
- Ali bin Abi Thalib
- Usman bin Affan
- Zubair bin Awwam
- Abu Bakar Ash Shiddiq
- Abbas bin Abdul Muthalib
- Kaum muslimin menjadi tenang
sewaktu Rasulullah wafat, setelah seorang sahabat membacakan Al
Qur’an surat Ali Imran ayat….
- 140
- 144
- 145
- 150
- 155
- ayat ini bermakna….
- sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul
- Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul
- Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang
- Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
- Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur
- Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
- Da’wah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan yang dilakukan Nabi Muhammad saw di Mekkah selama…
- Sewaktu Nabi Muhammad saw sedang shalat di Masjid beliau akan ditimpa dengan batu oleh …….
- Abdullah bin Abu Bakar, membantu Nabi waktu hijrah, sebagai….
- Mesjid yang pertama dibangun oleh Rasul ialah Masjid……
- Jelaskanlah maksud dan tujuan Rasulullah mempersaudarakan kaum muhajirin dan Anshor!
- Jelaskanlah yang dimaksud keperwiraan!
- Faktor apakah yang menyebabkan kaum muslimin kalah dalam perang Uhud!
- Sebutkanlah lima orang sahabat yang ikut memandikan jenazah Rasulullah!
- Jelaskanlah upaya Abu Bakar Ash Shiddiq dalam rangka menenangkan situasi umat Islam sewaktu Rasulullah saw wafat.
- Artikankanlah ayat diatas!